Penentuan Bilangan Asam dan Contohnya

Mahsun saleh S.Si

0 Comment

Link

Bilangan asam yaitu ukuran dari jumlah  asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak. Penentuan Bilangan Asam dan Contohnya

Point penting Yang harus diingat bahwa di dalam  minyak  ada asam lemak bebas dan ada asam lemak tidak bebas yang disebut sebagai trigliserida.

Baca juga: Penentuan bilangan Iod

Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati dan hewani, asam-asam yang tidak terikat menjadi trigliserida  secara alami ataupun faktor luar yang membuat ikatan trigliserida terlepas itulah asam lemak bebas. 

Asam lemak bebas merupakan ukuran dari kualitas minyak atau ketahanan minyak. Minyak- minyak yang memiliki asam lamek tinggi adalah  minyak dengan kualitas buruk juga berarti minyak tersebut  memiliki ketahanan yang buruk.

Faktor Pembentukan Asam Lemak

Ada dua faktor yang membentuk asam lemak bebas, yaitu;

1. Faktor internal minyak 

Faktor internal pembentuk asam lemak bebas Adalah faktor yang berasal dari minyak itu sendiri yaitu asam- asam lemak penyusun trigliseridanya.

Misalnya; Secara umum asam-asam terbagi menjadi dua bentuk yaitu jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap) dan asam lemak tak jenuh (memiliki ikatan rangkap).

Semakin tinggi atau semakin banyak ikatan rangkap asam lemak dalam minyak, minyak tersebut semakin mudah mengalami reaksi oksidasi atau ketahanan minyak tersebut menjadi berkurang.

Sebaliknya, semakin jenuh asam lemak (sedikit ikatan rangkap) berarti memiliki ketahanan yang lebih baik.

2. Faktor eksternal 

Faktor eksternal adalah faktor yang membentuk asam lemak bebas karena pengaruh perlakuan. Misalnya karena pengolahan selama ekstraksi, pemanasan yang menyebabkan terjadinya oksidasi minyak, hidrolisis oleh air dan lain-lain. 

Ketika trigliserida terlepas membentuk asam lemak bebas, ia akan menjadi asam lemak netral yang mengurangi jumlah volume dari minyak. Asam asam netral tersebut akan mempengaruhi rasa, bau serta nilai kesehatan dalam minyak. 

Asam Lemak Bebas Minyak Nabati

Mungkinkah minyak nabati tidak memiliki asam lemak bebas? 

Di alamnya mungkin saja, tetapi ketika diekstrak kita tidak mungkin dapat mengekstraknya tanpa merusak struktur pelindung,  menggangu enzim (lipase) yang dapat menjadi suffort terjadinya reaksi hidrolisis dengan air.

Pengambilan bahan yang belum terlalu mateng atau saat memiliki kadar air yang tinggi, kemudian pengolahan minyak yang melibatkan banyak hal sehingga tidak mungkin kita bisa menjaga minyak tetap  utuh.

Penentuan bilangan asam

Penentuan bilangan asam bisa berarti penentuan kualitas minyak, besar kecilnya bilangan asam akan mempengaruhi kualitas interinsik dan juga nilai jualnya. 

Secara teoritis, Penentuan bilangan asam adalah jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas dari satu gr minyak atau lemak. Bilangan asam dipergunakan untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak. 

Jika bilangan asam besar artinya bilangan asam bebasnya juga besar

Metode menentukan bilangan asam minyak; 

  • Masukkan sebanyak 1 g minyak ke dalam gelas piala 200 mL.
  • Kemudian tambahkan  etanol 95% sebanyak 50 mL.
  • Panaskan Campuran tersebut pada suhu 65 ᵒC sambil aduk sampai membentuk larutan.
  • Titrasi Larutan ini dengan KOH 0.1 N dengan indikator fenolftalein 1% sampai terlihat warna merah jambu.
  • Selanjutnya hitung jumlah mg KOH untuk menetralkan asam lemak bebas dalam 1 g sampel minyak.  (Mahsun, 2019)

Bilangan asam = (A X N X 56,1)/gram minyak

Keterangan:

A  = jumlah mL KOH yang dibutuhkan untuk titrasi

N  = normalitas larutan KOH 

56.1 = berat ekivalen KOH 

Contoh penentuan bilangan asam;

Dengan jumlah titrasi yang digunakan 17,3 ml

Jumlah minyak yang digunakan adalah 10grm

Bilangan asam (1) = (17,3 x 0,1 x 56,1)/gram minyak

                                                         = 9,7053 grKOH/gr

Dari penjelasan di atas, bilangan asam adalah jumlah KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan satu gram asam lemak bebas. 

Standar Bilangan Asam Minyak Nabati

  • Standar bilangan asam dalam minyak menurut satuan standar nasional (SNI) , yaitu:
  • Untuk standar minyak nabati sebaga bahan bakar maksimalnya yaitu 4,0 mg KOH/g 
  • Untuk standar minyak nabati sebagai bahan makanan adalah 0,6 mg KOH/g

Refrensi

  • Kimiaterpadusmakma20143b10.blogspot.com
  • Mahsun. 2019. Universitas Mataram

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar