- Kertas saring whatman, yang merupakan kertas saring kualitatif yang biasanya digunakan untuk penentuan bahan
- Kertas saring PTFE kertas saring dengan ketahanan suhu yang tinggi yatu dari -120 ‘c sampa 260’c dengan tekanan udara tinggi pula.
Prinsif kerja Deguming, yaitu:
Degumming dilakukan dengan cara penambahan asam fosfat dan kedalam minyak dengan cara di panaskan panaskan dan pengadukan sentrifusi. Penambahan asam fosfat dilakukan untuk menarik fosfotida dalam minyak, ditambahkan air untuk memudahkan proses pemisahan dari perbedaan kelarutan dengan minyak yang ikut melarutkan gum dll, dipanaskannya minyak untuk melarutkan zat zat yang mengendap atau menggumpal seperti gum dan lender, sentrifusis untuk mempercepet pemisahan minyak dengan komponen berdasarkan titik berat yang kemudian berakhir sebagai endapan didasar tabung.
Prosedur kerja degumming, yaitu:
CPO ditimbang kemudian dimasukkan dalam tangki penangas sampai suhu 80’c, kemudian ditambahkan asam fosfat 85% sebanyak 0,15% kemudian diaduk selama 15 menit , didiamkan 2 menit hingga terbentuk endapan, setelah itu minyak dengan endapannya disentrifugasi selama 2 menit , diukur suhu minyak kemudian ditambahkan air 8’c diatas suhu minyak dan selanjutnya kemudian di sentrifugasi kembali selama 2 menit dengan kecepatan 4000 rpm, dipisahkan minyak dari ar dan endapannya dan kemudian ditimbang berat minyak.
Beberapa sifat-sifat yang harus dimiliki bahan bleaching earth agar berfungsi baik, yaitu:
- Bahan penyerap (adsorbtive material)
- Asam berbentuk padat (solit acid)
- Kaytalist
- Penukar kation
Jenis- jenis bleaching earth, yaitu:
- Simnit, merupakan nama dagang untuk sejenis tanah lempeng yaitu kaolin. Kaolin adalah mineral lempung berwarna putih dengan rumus kimia Al2O3 2SIO2 2H2O (hidrous aluminium silikat) yang merupakan hasil ubahan atau pelapukan dari feldspar atau mika. Kaolin memiliki nila ekonomi cukup besar sebagai bahan keramik, pemutih dan pengisi kertas.
- Karbon aktif, karbon merupakan adsorben yang paling banyak dipakai untuk menyerap zat-zat dalam larutan zat ini dipakai di pabrik untuk menghilangkan zat warna dalam larutan . aktivasi karbon bertujuan untuk memperbesar luas permukaan arang dengan membuka pori-pori yang tertutup, seingga memperbesar kapasitas adsorbs terhadap zat warna.
- Bentonite merupakan nama dagang untuk jenis lempung yang mengandung mineral monmorilonite (pembangun struktur bentonite). Lempung ini merupakan batuan silica yang berasal dari kerangka organism aquatic mikroskopik. Sisa kerangka ini pertama-tama membentuk lumpur kemudian termamfaatkan, rumus kimia bentonite adalah (MgCa)Oal2O3 5SiO2 8H2O.
Metode pemurnian minyak nabati dengan bleaching earth, yaitu:
Pertama-tama uji warna minyak dengan alat lovibond-tintometer atau lainnya , Ditimbang minyak sebanyak 100 gram dan dimasukkan kedalam wadah gelas beaker 250ml , diberi stirrer atau batang pengaduk dan dipanaskan diatas pemanas mencapai suhu 80’C ditambahkan asam phospat 85% sebanyak 1ml dan bleaching earth jenis simit 0,8% dari jumlah minyak yang digunakan. Dipanaskan kembali sampai suhu 110’C dan dipertahankan suhunya selama satu jam . setelah itu disaring dengan alat vakum dan filtratnya ditampung dalam gelas kimia. Uji kembali warna minyak dengan alat lovibond-tintomete model E. (Emma, 2003). Anda bisa mencoba optimasi dengan perbandingan persentase bleaching erath dan jenis bleaching earth yang lan sepeti arang aktif dan bentonite.
Faktor –faktor terpenting dalam peruses deodorisasi adalah;
- jumlah minyak yang akan dimurnikan
- Jumlah komponen zat yang bersifat volatile
- Jumlah uap yang akan digunakan
- Besarnya suhu dan tekanan yang digunakan
Prisip kerja dari deodorisasi adalah
Basa ditambahkan pada minyak yang mengandung asam lemak bebas, basa dan asam lemak bebas mengalami reaksi membentuk garam (sabun) dan air yang disebut materi tersabunkan yang sifat kelarutannya menjadi polar yang kemudian dapat dipisahkan dari minyak trigliserida.
Metode Netralisasi, yaitu:
Proses netralisasi asam dilakukan dengan menggunakan basa yaitu KOH 0.1N dan pelarut etanol 96%. Dimasukkan etanol dan minyak dengan perbandingan 1:5 kedalam gelas erlenmayer dan ditambahkan KOH sesuai dengan nilai bilangan asam yang diperoleh. Setelah itu dipanaskan pada suhu 64 ºC sambil di aduk dengan magnetic stirrer selama 10 menit. Campuran dimasukkan kedalam corong pisah dan ditambahkan 50 ml n-heksan lalu dikocok, diambil lapisan minyak. (Mahsun, 2019).
7. Desitilasi
Pada umumnya destilsi berdasarkan kegunaannya, yaitu:
- Pemisahan (ekstraksi) yang bisa berasal dari bahan alam organic untuk mengekstraksi bahan bahan dengan prisnsip penguapan seperti ekstraksi miyak atsiri dari daun kayu putih.
- Pemurnian yang bisa berasal dari zat campuran langsung yang kemudian dipisahkan berdasarkan volatilitasnya , jadii zat- zat yang akan dimurnikan dipanaskan pada suhu dibawah titik uap zat yang diinginkan.
Metode destilasi atau prosedur kerja tehnik pemurnian destilasi, yaitu:
Campuran zat dimasukkan dalam sebuah labu yang dilengkapi dengan selang arah keluar uap dengan bantuan kondensasi (pendinginan). Untuk proses pemurnian dengan tujuan hanya menguapkan zat yang tidak diinginkan dengan volat9ilitas rendah , maka suhu dapat diatur dibawah titik didih zat target.
- Menguapkan fase uap dari minyak dengan bantuan pemanasan dan tekanan
- Membantu beban kolom fraksinasi karena sebagian dari residu dipsahkan dengan evavorator
- Tekanan evaporator. Pada evaporator dijaga tidak terlalu tinggi yaitu berkisar pada tekanan atmosferis sekitar 0,3 kg/cm2 absolut. Tekanan yang terlalu tinggi menghambat proses penguapan. Akibatnya fraksi residu banyak mengandung fraksi ringan sedangkan tekanan terlalu rendah menyebabkan terikutnya fraksi residu naik ke atas, dan merusak produk PH solar.
- Temperatur evaporator. Temperatur crude oil di evaporator dikendalikan oleh pemanas dari furnace. Diharapkan temperature tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah (330ËšC). Temperatur yang terlalu rendah menyebabkan proses pemisahan tidak sempurna karena fraksi yang seharusnya berupa uap masih berupa cairan, akibatnya residu masih mengandung fraksi ringan. Temperatur yang terlalu tinggi menyebabkan pemisahan tidak sempurna karena terikutnya residu dan merusak mutu produk.
- Level (Tinggi Permukaan Cairan). Tinggi permukaan cairan pada evaporator dijaga jangan sampai terlalu tinggi karena akan mengurangi ruang penguapan linier yang telah mengalami pemanasan pada furnace, sehingga proses tidak sempurna.
Cara kerja alat evavorator, yaitu:
Jenis- jenis kromotografi berdasarkan model dan tujuannya, yatu:
- Kromotograf i kertas.
Kromotografi kertas Adalah salah satu cara pemisahan dengan menggunakan kertas sebagai fase diamnya yang digunakan untuk memisahkan komponen kimia berwarna serta komponen kimia dengan kepolaran yang hamper sama. Kromtografi kertas sudah digantikan dengan kromotografi lapis tipis , namun tetap digunakan dalam teori dan pembelajaran kimia dasar.
- Kromotografi lapis tipis.
KLT Adalah salah satu alat bahan dan tenik kimia yang digunakan untuk memisahkan dan menguji kemurnian suatu bahan yang tidak volatil , kromotografi lapis tipis (KLT) didasarkan pada perbedaan volatilitasnnya. Kromotografi lapis tipis bisa berupa , lapisan kaca tipis, plastic atau aluminium foil yang dilapisi bahan adsorben biasa berupa silica, AlO2 atau juga selulosa dimana lapisan ini bertindak sebagai fase diam, Pelarut sebagai fase geraknya. senyawa yang memiliki kelarutan paling dekat akan menaki kertas Kromotografi kertas dengan gaya kapilerisasi
- Kromotografi kolom
Kromotografi kolom adalah salah sat tehnik pemurnian atau fraksinasi senyawa kimia (senyawa kimia di pisahkan berdasarkan tingkat kelarutannya) . Kolom diisi dengan penyerap padat sebagai fase tetap dan dialiri dengan pelarut sebagai fase gerak. Cuplikan yang akan di fraksi dimasukkan kedalam kolom dan dialiri fase gerak yang akan membentuk jalur-jalur serapan dari senyawa. Bila pelarut dibiarkan mengalir melalui kolom, ia akan mengangkut senyawa–senyawa yang merupakan komponen-komponen dari campuran. Pemisahan komponen suatu campuran tergantung pada tingkat kepolaran dari fase gerak dan senyawa yang terkandung dalam campuran tersebut (Sastrohamidjojo, 2004).
Kromotografi kolom terdiri dari komponen-komponen yatu kolom berupa gelas tebal berbentuk selonsong sebaga wadah untuk fase diam yaitu silica, pelarut dan juga zat yang akan dipisahkan.
Metoode kromotografi kolom, yaitu:
Silika sebagai fase diam diisikan ke kolom , padat dengan tidak terdapat rongga udara setelah itu dibilas atau dialiri pelarut untuk memperkuat kepadatan dari kolom dan membersihkan dari pengotor yang mungkin terdapat disana, sampel dimasukkan kedalam kolom diikuti dengan pelarut. Zat- zat akan memisah berdasarkan perbedaan kelarutannya dapat dilihat dtabung kolom akan terlihat seperti lapisan yang memisah-misah yang merpakan fraksi-fraksi dari senyawa yang terdapat dalam minyak.
- Kromotografi kolom vakum
Kromotografi kolom vakum adalah kromtografi kolom yang di tambahkan alat vakum udara dengan tujuan mempercepat proses, tapi biasanya kromtografi kolom vakum untuk pemurnian secara umum dari pengotor tidak dapat digunakan untuk proses fraksinasi senyawa.
Tinggalkan komentar