5 Metode Pemisahan dan Pemurnian Beserta Praktiknya

0 Comment

Link

Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan perbandingan sembarang. Campuran dapat dibagi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. 5 Metode Pemisahan dan Pemurnian Beserta Praktiknya

Baca juga: PEMISAHAN DAN PEMURNIAN Destilasi

Campuran homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Contoh gula dengan air. Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara dua zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak sama di berbagai bagian bejana, contoh campuran air dengan minyak tanah.

Kebanyakan materi yang terdapat di bumi ini tidak murni, tetapi berupa campuran dari berbagai komponen. Untuk memperoleh zat murni kita harus memisahkannya dari campurannya. Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika dan kimia.

5 Metode Pemisahan dan Pemurnian Beserta Praktiknya

Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan pemisahan secara kimia, satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan (Syukri, 1999: 13).

Berikut beberapa metode yang dapat digunakan untuk memisahkan suatu zat dari campurannya, yaitu:

1. Destilasi

Destilasi adalah proses perubahan fasa cair menjadi fasa uap atau gas dengan pendidihan, kemudian gas tersebut mengembun akibat pendinginan. Dasar penting dalam destilasi adalah tekanan uap, yaitu suatu sifat fisika dari zat cair yang bergantung pada suhu. Ekstraksi pelarut yaitu proses pemisahan dengan menggunakan minimal dua pelarut yang tidak saling bercampur (Bahti, 1998: 134).

Untuk menganalisa komposisi dari suatu sampel yang dianggap sebagai suatu campuran, maka harus memisahkan atau membagi komponen-komponennya dan mengidentifikasi zat tunggal yang muncul.

2. Filtrasi

Cara filtrasi digunakan ketika zat-zat penyusunnya memiliki perbedaan dalam daya kelarutan (solubility). Zat-zat sampel akan memisah dari campuran (pelarut) dan selanjutnya mengalir melalui suatu saluran halus yaitu filter. Zat yang dapat larut dilarutkan dalam air dan difilter. Cara ini bisa digunakan untuk memisahkan gula dari pasir. Karena gula dapat larut dalam air, sedangkan pasir tidak dapat larut dalam air (Sahidin, 2008:12).

3. Kristalisasi

Rekristalisasi adalah metoda yang paling penting untuk pemurnian sebab kemudahannya (tidak perlu alat khusus) dan karena keefektifannya. Ke depannya rekristalisasi akan tetap metoda standar untuk memurnikan padatan. Saran untuk membantu rekristalisasi, antara lain, kelarutan material yang akan dimurnikan harus memiliki ketergantungan yang besar pada suhu, kristal tidak harus mengendap dari larutan jenuh dengan pendinginan karena mungkin terbentuk super jenuh, untuk mencegah reaksi kimia antara pelarut dan zat terlarut, penggunaan pelarut non-polar lebih disarankan, umumnya, pelarut dengan titik didih rendah umumnya lebih diinginkan (Takeuchi, 2006: 228).

4. Sentrifugasi

Sentrifugasi secara khusus berguna untuk memisahkan dan mempelajari molekul yang sangat besar seperti protein, pati, asam nukleat (campuran kimia kompleks yang terdapat pada sel-sel hidup) atau polimer berantai lain yang terdapat dilarutkan. Pada dasarnya sentrifugasi merupakan alat yang berputar. Tenaga sentrifugal yang dihasilkan dengan memutar dan memisahkan partikel menurut massa molar yang paling besar ke bawah sehingga molekul yang lebih ringan berada lebih dekat ke permukaan (Khopkar, 1990: 25).

5. Dekantasi

Dalam destilasi, rekristalisasi, ekstraksi dan filtasi, cara pemisahan dan pemurnian zat secara fisik juga meliputi teknik dekantasi. Dekantasi merupakan proses pemisahan padatan dari cairan. Padatan dibiarkan turun ke dasar labu, kemudian cairannya dituang keluar tabung atau labu dengan hati-hati agar padatan tidak terganggu. Cairan yang terbentuk dalam  proses ini disebut dengan sentrat sedangkan padatan atau endapan yang terbentuk disebut zat pengotor (Hardjono, 2005 : 123).

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar