Dalam studi baru oleh Departemen Entomologi, Universitas Pertanian Cina Selatan, Guangzhou, yang terbit di jurnal plos phatogen para peneliti menemukan bahwa ratu semut api merah Solenopsis invicta yang baru kawin bersarang istimewa di tanah yang mengandung lebih banyak actinobacteria yaitu bakteri yang menghasilkan senyawa penghambat pertumbuhan jamur patogen.
Actinobacteria menghasilkan senyawa volatil yang dapat dicium oleh ratu semut api yang menunjukkan letak keberadaanya. Menurut penulis, hasil tersebut untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa semut mungkin tertarik ke tanah dan membuat sarang berdasarkan isyarat kimiawi yang dihasilkan oleh actinobacteria, yang dapat memberikan perlindungan terhadap jamur patogen.
Kami menguji hipotesis ini menggunakan Solenopsis invicta sebagai sistem model. Ratu S. invicta yang baru kawin ditemukan bersarang secara istimewa di tanah yang mengandung lebih banyak actinobacteria dari Streptomyces dan Nocardiopsis dan tertarik pada dua volatil yang dihasilkan oleh bakteri ini, geosmin dan 2-methylisoborneol. Tanah yang kaya akan Actinobacteria disukai oleh S. invicta dan tanah ini mengandung lebih sedikit kemungkinan jamur entomopatogen dibandingkan daerah sekitarnya.
Dalam kultur, actinobacteria yang diisolasi menghambat jamur entomopatogen, menunjukkan bahwa keberadaan mereka dapat mengurangi risiko infeksi jamur. Dengan demikian, semut dan beberapa aktinobakteri mengoordinasikan strategi adaptif khusus dari manajemen risiko infeksi, sehingga populasi semut dapat berkembang.
Temuan ini dapat membantu memandu strategi yang mengubah mikrobiota tanah untuk mengelola S. invicta, yang merupakan hama invasif yang terkenal di banyak negara, di mana penyebarannya yang cepat telah menyebabkan kerugian ekonomi dan masalah ekologi yang besar.
Jurnal Referensi:
- Hongmei Huang, Huijing Li, Lu Ren, Axel Schmidt, Yongyue Lu, Jonathan Gershenzon, Daifeng Cheng. 2020. The nesting preference of an invasive ant is associated with the cues produced by actinobacteria in soil. PLOS Pathogens, 2020; 16 (9): e1008800 DOI: 10.1371/journal.ppat.1008800
Tinggalkan komentar