Otak Semut, Bagaimana Mereka Mengorganisir Koloni. Otak semut adalah organ luar biasa canggih yang memungkinkan mereka mengoordinasikan pola perilaku kompleks seperti organisasi koloni. Sekarang, para peneliti telah mengembangkan metode yang memungkinkan mereka mempelajari kimia otak semut dan mendapatkan wawasan tentang proses neurobiologis serangga. Temuan ini dapat membantu menjelaskan evolusi perilaku sosial di kerajaan hewan, dan menjelaskan biokimia sistem hormon tertentu yang telah berkembang serupa pada semut dan manusia.
Baca juga: Semut Kangaroo Island ‘berpura-pura mati’ untuk Melindungi diri.
Peneliti dari MedUni Vienna, Max Planck Institute for Marine Microbiology di Bremen dan University of Bremen mengembangkan metode baru untuk mempelajari otak serangga sosial, yang ukurannya hanya beberapa milimeter. Metode ini mengintegrasikan data kimia tiga dimensi ke dalam model anatomi definisi tinggi. Memungkinkan visualisasi neurokimia 3D yang tidak bias dalam lingkungan anatomi tertentu.
Terbit dalam jurnal PNAS Nexus. Penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa peptida semut, seperti peptida TK1 dan TK4 terkait tachykinin, tersebar luas di banyak area otak kedua spesies. Sementara peptida lain, termasuk myosuppressin, hanya berada di bagian tertentu.
Neuropeptida Semut
Para peneliti juga memperhatikan perbedaan antara kedua spesies – sejumlah besar peptida di lobus optik L. niger. Tetapi hanya satu (peptida mirip ITG) yang diidentifikasi di wilayah yang sama di A. sexdens. Fitur utama dari metode baru ini adalah pendekatan korelatif untuk menganalisis data. Ini berarti bahwa peta 3D distribusi neuropeptida dan model anatomi 3D disusun dengan tepat, menghasilkan dua peta yang membantu menavigasi otak semut.
Dalam hal neurobiologi, semut adalah spesies model. Karena struktur yang sangat kompleks dalam koloni semut, metode ini dapat berguna di masa depan untuk memperoleh pemahaman tentang berbagai faktor. Termasuk evolusi perilaku sosial dalam kerajaan hewan, atau biokimia sistem hormon tertentu yang telah berkembang dengan cara serupa. pada semut dan manusia,” lapor Christian Gruber.
Manfaat Penelitian
Di masa depan, pendekatan mereka dapat memainkan peran yang menentukan dalam penelitian proses neurobiologis mendasar.
Temuan ini memiliki potensi untuk secara mendasar mengubah cara kita mempelajari proses neurobiologis yang kompleks. Metode kami membuka perspektif baru dalam mengamati otak serangga sosial lebih dekat. Selain itu, kita lebih memahami fungsi sistem saraf di mana kimia dan anatomi sepenuhnya selaras.
Demikian artikel tentang Otak Semut, Bagaimana Mereka Mengorganisir Koloni. Semoga dapat menambah wawasan.
Jurnal Referensi:
Benedikt Geier, etc. 2023. Multiplexed neuropeptide mapping in ant brains integrating microtomography and three-dimensional mass spectrometry imaging. PNAS Nexus, 2023; 2 (5) DOI: 10.1093/pnasnexus/pgad144
Tinggalkan komentar