4 Metode Ekstraksi Minyak Nabati

Mahsun saleh S.Si

0 Comment

Link
Ekstraksi minyak nabati

Minyak nabati adalah minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang kemudian berguna sebagai bahan makanan, atau sebagai minyak nabati berkelanjutan seperti biodiesel, biopelumas, kosmetik, obat-obatan dan berbagai keperluan industri lainnya. 4 Metode Ekstraksi Minyak Nabati

Minyak nabati tumbuhan bisa berasal dari akar, batang pohon daun dan terutama dari buah tumbuhan. beberapa tumbuhan penghasil minyak nabati tertutama diindonesia adalah minyak kelapa sawit berasal dari buahnya, minyak biji jarak, bunga matahari, kayu putih dari daunnya dan berbagai tumbuhan lainnya. 

Baca juga: Standar dan Syarat Mutu Minyak Nabati Sebagai Bahan Makanan (Minyak Goreng)

Cara Ekstraksi Minyak

Metode ekstrak minyak nabati dari tumbuh-tumbuhan ada beberapa cara, sedehananya ada yang menggunakan sistem tradisional (rendering), mekanik (pengepresan dan ada juga dengan sistem kelarutan. 

1. Proses ekstraksi minyak berdasarkan kelarutan

Proses berdasarkan kelarutan ini adalah proses yang didasarkan pada konsep teori kimia, dimana zat memiliki sifat kelarutan untuk bisa larut dengan pelarut tertentu , misalkan air dengan minyak memiliki kelarutan yang berbeda. Pada proses ekstraksi minyak berdasarkan kelarutan ini biasanya alat yang digunakan adalah soxhletasi.

Soxhletasi adalah alat ekstraksi berdasarkan kelarutan yang merupakan rangkaian dari beberapa komponen yaitu, alat pemanas, tabung sampel, tabung pelarut serta pendingin bolak balik. Prinsifnya adalah menyari atau menarik komponen-komponen yang memiliki kelarutan sama antara zat dalam sampel dengan kelarutan pelarut , misalnya minyak dengan pelarut n-heksana yang memiliki kelarutan yang sama.

Berkas:Soxhlet mechanism.gif

                          

(wikipedia)

Proses sokhletasi minyak: 

Pelarut dipanaskan kemudian menguap mendidih melalui tabung, membasahi sampel karena didalam sampel itu terdapat zat (minyak) yang kelarutannya sama dengan pelarut maka ia akan ikut bersama pelarut, pelarut dan minyak bercampur jatuh kembali ketabung pelarut, pelarutitu terus terjadi bolak balik sampai semua zat di perkirakan telah habis di tarik ikut dan sistem dihentikan. Jalannya proses ini memerlukan pendinginan (kondensasi yang baik) biasanya dibantu dengan aliran air dingin untuk mengurangi tekanan dan panas yang dapat menghancurkan alat selamat peroses. 

kelebihan dak kekurangan alat sokhletasi ekstraksi minyak:

  • Kelebihannya: Sistem ekstraksi minyak mutakhir memungkinkan akurasi hasil ekstrak yang baik 
  • kekurangannya: Biaya yang mahal, proses sokhletasi bisanya berjalan 4-8 jam dengan pemanas elektrik, dengan menggunakan pelarut yang mahal. 

2. Proses ekstraksi minyak Berdasarkan uap dan kondensasi

Jenis proses ini adalah alamiah artinya didasarkan pada prinsip alam, dimana panas matahari menyerap zat cair berupa uap dari permukaan bumi kemudian mengalami kondensasi (pendinginan) dimalam harinya dan kemudian dilepaskan sebagai embun.

Dalam kimia dasar disebut seagai proses destilasi, yang sering digunakan dalamproses pemisahan dan pemurnian. Alat destilator merupakan rangkaian dari beberapa alat pertama adalam berupa panic besar tempat sampel dengan air, aliran uap, tabung kondensasi yang dilengkapi selang air dan kemudian tabung hasil. Hasilnya biasanya berupa campuran air dengan minyak yang selanjutnya dipisahkan kembali.

Secara prinsif sama dengan proses sokhletasi, hanya memiliki alat yang lebih sederhana  dengan pelarut dari air.

3. Proses ekstraksi minyak dengan destilasi:

sampel dengan air dimasukkan dalam panci, kemudian dimasak, uapnya dialirkan melalui pipa menuju bagian kondensor untuk didinginkan, kemudian hasilnya adalah proses penegmbunan. 

kelebihan dan kekurangan destilasi dalam ekstraksi;

  • kelebihannya: Proses yang mudah 
  • kekurangannya: Proses yang lama dengan hasil yang kurang akurat 

4. Proses Ekstraksi minyak dengan pemanasan (Rendering) 

    Rendering merupakan suatu cara ekstraksi minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan kadar air yang tinggi. Pada semua cara rendering, penggunaan panas adalah suatu hal yang spesifik, yang bertujuan untuk mengumpulkan protein pada dinding sel bahan dan untuk memecahkan dinding sel tersebut sehingga mudah ditembus oleh minyak atau lemak yang terkandung di dalamnya.  

Rendering merupakan proses ekstraksi minyak yang cukup tua,  di Indonesia sendiri proses rendering dilakukan secara turun temurun di masyarakat pedesaan untuk mengekstrak minyak kelapa ataupun minyak obat ramuan.

Prinsipnya sederhana dimana bahan sampel yang digunakan dimasak pada suhu panas tertentu yang memaksa minyak keluar dari sampel. Umumnya ada dua sistem rendering yang digunakan yaitu: 

  • Wet Rendering

Wet rendering adalah proses rendering dengan penambahan sejumlah air selama berlangsungnya proses tersebut. Cara ini dikerjakan pada ketel yang terbuka atau tertutup dengan menggunakan temperatur yang tinggi serta tekanan 40 sampai 60 pound tekanan uap (40-60 psi). Peralatan yang digunakan adalah autoclave atau digester. Air dan bahan yang akan diesktraksi dimasukkan ke dalam digester 10 dengan tekanan uap air sekitar 40 sampai 60 pound selama 4-6 jam (Ketaren, 1986).  

  • Dry Rendering

Dry rendering adalah cara rendering tanpa penambahan air selama proses berlangsung. Dry rendering dilakukan dalam ketel yang terbuka dan diperlengkapi dengan steam jacket serta alat pengaduk (agitator) (Ketaren, 1986).

Kelebihan dan kekurangan wet rendering dan dry rendering:

  • Wet rendering dapat meminimalisasi kerusakan minyak dengan adanya air  karena suhu panas namun membutuhkan proses yang lebih lama.
  • Dry rendering proses ekstraksi minyak lebih cepat namun resiko kerusakan minyak jug tinggi.

Kelebihan dan kekurangan ekstraksi minyak menggunakan sistem Renderin, yatu:

  • Kelebihannya, biaya yang rendah.
  • Kekurangan, karena suhu panas yang tidak terkontrol dapat beresiko membuat minyak rusak, pemutusan rantai senyawa-senyawa  dalam minyak atau dengan istilah tengik.

4. Proses mekanik, pengepresan

      Pada umumnya proses pengepresan proses paling sederhana dan manual. Membutuhkan alat sederhana untuk menekan sampel agar minyak keluar.  

Gambar diatas merupakan salah satu contoh cara mekanik ekstraksi minyak dengan menggunakan alat press. Namun banyak alat press moderen yang memiliki ukran tekanan dan suhu. 

kelebihan dan kekurangan sistem mekanik pengepresan

kelebihan: Proses mudah dan murah

kekurangan: Membutuhkan tenaga yang kuat ( tergantung alat), hasil kurang akurat.

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar