Apa yang membuat anda mengalami depresi, stress? Adalah sebuah tanda bahwa seseorang masih hidup. Bertahan pada kondisi buruk akan berakibat fatal pada kondisi mental secara keseluruhan dan fisik. Sehingga kita mungkin membutuhkan sebuah terapi yang dapat menstimulasi otak kita agar kembali mendapatkan mood positif dengan cara yang lebih aman , tanpa mmberikan stimulasi dopamine exsternal atau sebuah aktivitas criminal menggunakan obatan terlarang seperti Narkoba. Stimulasi Listrik untuk Mengobati Depresi – Trauma
Para Peneliti pada studi ini mengungkapkan bahwa gangguan mood, perasaan yang buruk adalah merupakan hasil dari disfungsi sirkuit otak.
Baca juga: Stress membuat rambut beruban
Orbitofrontal Cortex (OFC)
Para peneliti baru-baru ini menemukan sebuah system dalam otak yang dapat menjadi target stimulasi para penderita depresi sehingga dapat meningkatkan perasaan atau fikiran baik mereka. Seperti laporan dalam jurnal Current Biology, stimulasi wilayah otak, Orbitofrontal Cortex (OFC) secara handal, dapat meningkatkan mood pada pasien yang menderita deepresi.
Peneliti menjelaskan, bahwa Bagian otak tersebut tidak memberikan respon tanpa gejala “mood” hal tersebut menunjukkan bahwa rangsangan otak bekerja untuk menormalkan aktivitas dalam sirkuit syaraf yang berhubungan dengan suasana hati.
Stimulasi menginduksi pola aktivitas di daerah otak yang terhubung ke OFC yang mirip dengan pola yang terlihat ketika pasien secara alami mengalami keadaan mood positif, ungkap Vikram Rao dari Unversity of California. Sehingga OFC merupakan target stimulasi baru yang menjanjikan untuk pengobatan mood.
Tim yang dipimpin dan Rao dan Kristin penjual, di laboraturium Edward Chang. Mempelajari 25 pasien epilepsy dengan menggunakan elektroda di otak karena alasan medis untuk menentukan asal usul kejang mereka, banyak dari pasien tersebut juga menderita Depresi yang sering terlihat pada orang dengan epilepsy .
Dengan persetujuan Pasien, tim Chang mengambil keuntungan dari eletroda untuk mengirimkan pulsa elektrik kecil ke area otak yang dianggap terlibat dalam pengaturan suasana hati. Penelitian sebelumnya telah mengeksplorasi stimulasi otak dalam (DBS) untuk gangguan hati. Tetapi keberhasilannya sangat bergantung pada pemilihan target.
Stimulasi Listrik
Namun pada penelitian baru ini, dengan menggunakan stimulasi listrik pada OFC. Orbitofrontal Cortex (OFC) adalah Pusat utama untuk sirkuit yang berhubungan dengan suasana hati, namun secara luas sering dianggap sebagai salah stu wilayah otak yanag paling kurang dipahami. Menurut Kristin, Meskipun OFC adalah target yang lebih dangkal, ia berbagi interkoneksi yang kaya dengan beberapa wilayah otak yang terlibat dalam pemerosesan emosi. Itu membuat area otak yang relative kecil ini menjadi target yang menarik untuk stimulasi terapeutik.
Para peneliti menggunakan elektroda untuk merangsang OFC dan daerah otak lainnya sambil mengumpulkan laporan suasana hati dan skor kuesioner. Studi tersebut menemukan bahwa stimulasi Unilateral OFC lateral menghasilkan perbaikan kondisi suasana hati yang tergantung dosis pada subyek dari tingkat depresi linier hingga berat. Perubahan dalam aktivitas otak yang diamati para peneliti setelah stimulasi sangat mirip dengan yang terlihat ketika sesorang berada dalam suasana hati yang baik .
Temuan ini menunjukan bahwa suasana hati dapat segera ditingkatkan dengan stimulasi listrik didaerah otak yang relative kecil. Tim chang sedang mengeksplorasi atau penelitian lanjutan apakah stimulasi OFC menghasilkan peningkatan mood dalam jangka waktu yang lama .
Para p-eneliti berharap, untuk dapat mengembangkan alat medis bagi pasien dengan gangguan mood perasaan yang buruk.
Demikian artikel tentang Stimulasi Listrik untuk Mengobati Depresi – Trauma. Semoga bermanfaat!
Journal Reference :
- Vikram R. Rao, Kristin K. Sellers, Deanna L. Wallace, Morgan B. Lee, Maryam Bijanzadeh, Omid G. Sani, Yuxiao Yang, Maryam M. Shanechi, Heather E. Dawes, Edward F. Chang. Direct Electrical Stimulation of Lateral Orbitofrontal Cortex Acutely Improves Mood in Individuals with Symptoms of Depression . Current Biology, 2018; DOI: 10.1016/j.cub.2018.10.026
Sourc: dailyscience
Tinggalkan komentar