Mari kembali ke hal yang lebih sederhana, dan kita akan menemukan bukti efisiensi energi dan pengelolaan limbah yang tak tertandingi didunia yaitu sistem pencernaan. Jika mesin, industri, dan negara beroperasi seperti halnya perut, usus, dan usus besar kita, maka kita tidak akan menemukan banyak tempat pembuangan sampah.
Tetapi mengapa kotoran cokelat sebagai Hasil dari pencernaan?
Proses pencernaan yang kompleks memastikan bahwa hampir tidak ada energi yang berguna tidak digunakan. Pergerakan usus rata-rata adalah tiga bagian air menjadi satu bagian benda padat. Bakteri merupakan 30 persen dari benda padat. Hal yang sama berlaku untuk makanan yang tidak bisa dicerna seperti selulosa dan serat ekstra.
Sisanya yang 40 persen mengandung berbagai limbah anorganik, lemak, dan zat tubuh bekas seperti sel darah merah, yang dilepaskan dari hati dalam senyawa oranye-coklat yang disebut bilirubin. Bilirubin bercampur dengan produk hati lain, empedu kekuning-kuningan, untuk memberikan warna tai, cokelat yang khas.
*Bilirubin merupakan senyawa pigmen berwarna kuning yang merupakan produk katabolisme enzimatik biliverdin oleh biliverdin reduktase.
Tinggalkan komentar