Karakteristik dan Komposisi Minyak Nyamplung

admin

0 Comment

Link

Nyamplung (callopylum inophyllum) adalah salah satu spesies tumbuhan di Indonesia yang tersebar luas mulai dari daerah pulau jawa , kalimantan , Sulawesi , papua hingga pulau-pulau kecil diindonesia . Nyamplung biasanya tubuh di dekat aliran sungai , pantai dan juga diperkebunan secara liar dan sebagian besar tidak dibudidayakan. Tanaman nyamplung  dapat dikembangbiakan  melalui biji (persemaian) dan tanaman tersebut mampu hidup dengan baik sampai ketinggian 500m. Produktifitas rata-rata tiap tahun pe rpohon ±250kg  .

Karakteristik tumbuhan Nyamplung . Berakar tunggang  dengan batang pohon bulat berwarna coklat abu-abu . daunnya meupakan Daun tunggal berbenuk oval , tebal berwarna hijau tua mengkilap , pertulangan menyirip dengan ujung meruncing tidak berbulu . Bunganya merupakan bunga majmuk yang berbentuk tandan dan berwarna putih , biasanya tubuh diktiak daun  , bebentuk tidak berabang dan terkadang berabang  yang  terdiri dari 3 bunga setip tangkainya (Friday dan Okana ,2006) .

 Buah nyamplung bebentuk bulat seperti peluru dengan diaeter 2,3 – 3,5cm.  KulitBuah berwarna hijau saat asih muda dan berwarna coklat saat matang . Pada saat jatuh dan mengering , kulit buah menjadi keriput , rapuh dan mengelupas didalamnya terdapat inti buah berwarna kuning . (Heyne,1987) .

Kandungan yang terdapa dalam inti buah nyamplung 

Kandungan          Nilai (%) 

minyak                 50 – 70
Abu                        1.7
Protein Kasar      6.2
Pati                        0.34
Air                         10.8
Hemiselulosa      19.4
Selulosa               6.1

     Sumber,Kilham (2004)

Minyak inti buah nyamplung memiliki karakteristik minyak yang kental , berwarna kuning keoklatan , beraroma menyengat dan beracun . Minyak  inti buah nyamplung dapat dihasilkan dari buah nyamplung tua ataupun muda dengan persentase , 71% – 75%  minyak dari nyamplung yang telah matang dan 55% minyak dari buah nyamplung yang masih muda  .

Karakteristik minyak nyamplung yang didapat berdasarkan hasil penelitian (sudrajat,2007)

Jenis –      analisis Satuan –  Hasil 

Air                      %                     0.25 

Densitas            G/ml               0.944 

Kekentalan       Cp                   21.97 

Bil. asam mg    KOH/g            59.94 

As. Lemak bebas  %               29.53 

Bil. penyabunan mg KOH/g 198.1 

Bilangan iod   mg KOH/g      86.42

Berdasarkan penelitian lainnya , Karakteristik minyak nyamplung adalah memiliki berat jenis 0,941 – 0,945 ; angka Iodium 82-98; angka penyabunan 192-202; titik leleh 8ᵒc .

Adapun komposisi asam lemak yang terdaat dalam minyak inti biji nyamplung adalah sebagai berikut ;

Komponen    Kandungan Asam lemak 

Asam  miristat            0,09 

Asam palmitat            15.89 

Asam stearat               12.30 

Asam stearat               12.30 

Asam oleat                   48,49 

Asam linoleat              20.70 

As linolenat                 0.27 

Asam arachidat          0.94 

Asam erukat                0.72

      Sumber; (sudrajat,2007)

Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa minyak inti buah nyamplung memiliki komponen utama berupa asam lemak tek jenuh yaitu asam oleat (C18H34O2) , linoleat(C18H32O2).

Dari keseluruhan Data mengenai minyak inti buah nyamplung kita dapat memetik bebrapa kesimpulan dibawah ini sebagai berikut  ;

  1. Minyak inti buah nyamplung merupakan non konsumsi atau tidak dapat dijadikan sebagai Bahan olahan makanan , karena memiliki sifat senyawa beracun. 
  2. Dari Data dan koposisi asam lemak minyak inti buah nyamplung , Minyak inti biji nyamplung dapat dijadikana sebagai sustainable oil ( minyak nabati berkelanjutan) .
  3. Dari data karakteristik minyak inti buah nyamplung yang diperoleh memenuhi standar sebagai minyak Bahan bakar nabati (Biodiesel , biosolar , zat aditif). 
  4. Dari data komposisi minyak inti buah nyamplung , bahwa minyak inti buah nyamplung memiliki komponen utama berupa asam lemak tek jenuh yaitu asam oleat (C18H34O2) , linoleat(C18H32O2). minyak inti buah nyamplung dapat menjadi bahan dasar bio-pelumas .  yaitu dengan  mengkonversi asam lemak tak jenuh dari minyak inti buah nyamplung  sebagai poliol- polyester atau pelumas Nabati (Bio-lubricant) . 

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar