Kelor (Moringa oleifera L.) adalah tanaman sayur Indigenous atau tanaman asli dari daerah yang sudah dikenal sejak lama dan banyak dikonsumsi atau diolah . Kelor berupa semak-semak atau pohon dengan tinggi hingga 10-12 meter , dengan diameter pohon hingga 30 cm .
Klasifikasi kelor ( classification of moringa oleivera)
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Brassicalas
Famili: Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera L.
Kandungan senyawa bahan alam dun kelor
Berdasarakan uji fitokimia, daun kelor positif mengandung alkaloid dan steroid atau terpenoid (Radiansyah, dll. 2013).
- Alkaloid
- Tripenoid
Menurut hasil penelitian Jaiswal,dkk (2009) . peneliti dari departemen kimia Universitas Allahabad India membuktikan senyawa aktif daun kelor lebih efektif serta jauh lebih aman dalam penurunan kadar gula darah dibanding obat kimia glipzide ( obat kencing manis yang biasa diresepkan dokter.
Berdasarkan bioassay atau ujicoba pada tikus , terpenoid sebagai senyawa bahan alam dapat menurunkan kadar gula darah dalam tikus . (Radiansah , dkk.2013).
Menurut beberapa penelitian yang dilakukan oleh , Robinson (1995) , Gunawan,dkk (2008), Asih,dkk (2010). Bahwa senyawa- senyawa terpenoid diketahui memiliki aktifitas fisiologis tertentu , seperti anti jamur , anti bakteri , anti virus , kerusakan hati , gangguan menstruasi , dan dapat mengatasi penyakit diabetes .
Sedangkan Alkalod , bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisir racun didalam tubuh (Kardono ,2003 dan meiyanti ,2006) .
Senyawa kimia penting dalam daun kelor :
- Isotiosianat
- Glukosinolat
Berdasarkan uji coba secara biologi (in vivo) , memiliki potensi sebagai zat anti kanker . dialam isotiosianat berada dalam bentuk benzyl Isotiosianat , phenetil isotiosiant atau phenyl isotiosiant . Benyl Isotiosianat secara invitro mampu menginduksi apoptesis terhadap sel kanker ovarium . (Bose,2007) .
Sticha dkk ,2002 . Phenyl isotiosianat mampu menginhibisi induksi kanker paru-paru oleh NNK melalui mekanisme pengurangan DNA adduct dan juga menginduksi apoptosis.
Selain memiliki fungsi lain ke sel kanker , senyawa kelor (Moringa oleifera) dapat sebagai agen kemoprefenetif terhadap karsinogenesis yang disebabkan oleh bahan kimia . dan Isotiosianat terlepas dari tanaman melalu aksi enzim mirosinae setelah sel tanaman rusak atau dikunyah (zhang , dkk . 2009).
Tips:
Melihat sifat dari senyawa tersebut yang cepat terlepas dari tubuh tumbuan , menurut kami jika kita terfokus untuk mendapatkan manfaat senyawa tersebut dari mengkonsumsi kelor maka mungkin lebih baik dibuat ramuan mentahnya , dibelander atau ditumbuk langsung . karena kita khawatirkan jika dilakukan pengolah terlebih dahulu seperti memasak atau lainnya dikhawatirkan konsentrasi dari senyawa tersebut berkurang .
Refreansi :
Bose,S.S.2007. Possibel Role of Moringa Oleifera L. Root in Epithelial Ovarian Cancer.
Jaiswal,D. dkk. 2009. Effect of Moringa oleifera Lam Leaves Aqueous Exstract Theraphy on Hyperglycemic Rats. Journal of Ethmopharmacology ,123(3), 392-396.
Radiansyah,Roy. Dkk. 2013. Ekstrak Daun Kelor ( Moringa oleifera) Sebagai Alternatif untuk Menurunkan Kadar Gula Darah pada Mencit. Palu : Universitas Tadulako Palu.
Stitcha,K.R.K.,dkk. Effects of Benyl Isothiocyanate Phenethyl Isothiocyanate on DNA Adduct Formation by a Miture of Beno[a]pyrena and (Methylinitrosamino)-1-(3-phridyl)-1-butanone in A/J mouse lung , Carsinogenesis.
Farmasi UGM .2014. Kelor (Moringa oleifera L) . Diakses 13 november ,2018 . Lombok barat .
Tinggalkan komentar