Identitas Jurnal
a) Nama Penulis : Jamzani Sodik & Didi Nuryadin
Judul : (Hubungan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Regional sebelum
dan sesudah kebijakan otonomi daerah (Stusi kasus pada 26 propinsi
di Indonesia).
Tahun Penulisan : 2005
b) Sitasi : Jamzani Sodik & Didi Nuryadin. 2005. Hubungan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Regional sebelum dan sesudah kebijakan otonomi daerah (Stusi kasus pada 26 propinsi di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 10 No. 2, Agustus 2005 Hal: 157 – 170.
c) Masalah yang ingin dijawab oleh penulis adalah bagaimana hubungan antar pengaruh PMA dan PMDN terhadap pertumbuhan ekonomi dalam skala regional di Indonesia (26 propinsi), tahun 1998-2003 pra dan pasca otonomi. Penulis memilih masalah ini karena berdasarkan hasil estimasi diketahui bahwa investasi baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dengan arah yang positif. Tetapi dengan membagi periode pengamatan menjadi sebelum dan setelah otonomi, kelihatan sekali bahwa variabel investasi baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal (PMDN) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pada periode setelah otonomi, sedangkan sebelum otonomi, variabel investasi baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Hal ini menunjukkan bahwa daerah belum memberikan iklim yang kondusif bagi investor dalam dan luar negeri
d) Bentuk rumusan masalah adalah Asosiatif
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh investasi pada pertumbuhan ekonomi di dua puluh enam propinsi di Indonesia sebelum dan sesudah diberlakukannya otonomi daerah untuk periode 1998-2003 dengan metode GLS (General Least Square) untuk proses pengumpulan data.
2. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode GLS (General Least Square) untuk proses pengumpulan data, dan metode regresi untuk proses pengolahandata.
C. Kerangka Berpikir
1. Teori Terkait
Beberapa teori yang mendasari penelitian ini adalah:
a) Model pertumbuhan ekonomi Sollow (1956)
Suatu model pertumbuhan adalah Y = f (K,L). Dimana produktivitas marginal (marginal productivity) setiap faktor produksi bersifat menurun dalam situasi proses produksi yang bersifat constant return to scale.
b) Model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar
Harrod-Domar menyatakan bahwa hanya faktor modal yang menentukan produksi output. Tingkat pertumbuhan tenaga kerja ditentukan secara eksogenus. Jika stok modal tumbuh dengan tingkat pertumbuhan lebih cepat dari tingkat pertumbuhan tenaga kerja, maka K/L ratio akan meningkat.
Karena penambahan faktor modal digunakan oleh setiap tenaga kerja, maka marginal product of capital akan menurun, akibatnya pertumbuhan output menjadi lambat dan akumulasi modal berkurang sehingga akhirnya pertumbuhan output dan modal menjadi lambat sedemikian rupa dan hanya mengimbangi tingkat pertumbuhan tenaga kerja.
- Memetakan susunan teori yang digunakan atau dikembangkan oleh peneliti sebelumnya.
Effendi dan Soemantri (2003) : Analisis dampak PMA (tanpa PMDN) terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia tahun 1987-2000 (26 propinsi). Hasilnya ditemukan bahwa PMA mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional jangka pendek, namun tidak dalam jangka panjang.
3. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Effendi dan Soemantri (2003) yang juga menganalisis dampak PMA, tetapi tanpa PMDN terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia tahun 1987-2000 (26 propinsi). Hasilnya ditemukan bahwa PMA mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional jangka pendek, namun tidak dalam jangka panjang (Effendi dan Soemantri, 2003). Yang baru dalam penelitian ini adalah variabel independennya yaitu PMDA.
4. Hipotesis
Hipotesis yang dibangun pada penelitian ini adalah “Ada hubungan antar pengaruh PMA dan PMDN terhadap pertumbuhan ekonomi dalam skala regional di Indonesia (26 propinsi), tahun 1998-2003 pra dan pasca otonomi.”
D. Metode Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia (26 propinsi) sebelum dan sesudah otonomi daerah. Populasinya adalah pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia sedangkan untuk sampling peneliti mengambil 26 propinsi.
2. Data dan Variabel
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) periode 1998-2000
b) Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) periode 1998-2000
c) Laju angkatan kerja periode 1998-2000
d) Laju inflasi periode 1998-2000
e) Jumlah ekspor netto periode 1998-2000
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Variabel Y (dependen) Laju pertumbuhan ekonomi periode 1998-2000
b) Variabel bebas (independen) terdiri dari:
Ø Penanaman Modal Asing (PMA) (X1)
Ø Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) (X2)
Ø Laju angkatan kerja (X3)
Ø Laju inflasi (X4)
Ø Jumlah ekspor netto (X5)
3. Metode Analisis
Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dari tahun 1998-2003 dan data cross section dari propinsi-propinsi di Indonesia (26 propinsi).
4. Desain Penelitian
Pertama, dilakukan penurunan model estimasi. Kedua, dilakukan uji Hausman untuk menentukan model dalam uji regresi dengan data panel, apakah harus dengan model random effect ataukah model fixed effect yang akan memungkinkan tingkat error terkecil. Ketiga, berdasarkan hasil uji Hausman, ditentukan regresi menggunakan metode random effect dan dilakukan uji regresi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antar variabel bebas dengan variabel terikat.
E. Hasil Penelitian
1. Deskripsi dan Intrepretasi
Menurut hasil estimasi regresi periode pengamatan 1998-2003 (sebelum otonomi) variabel penanaman modal asing (PMA) berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi regional, sedangkan variabel penanaman modal dalam negeri (PMDN) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Variabel PMDN baru berpengaruh jika PMA tidak dimasukkan dalam model regresi.
Berikutnya, hasil estimasi pada periode pengamatan 2000-2003 (setelah otonomi) variabel laju inflasi (PMA dan PMDN) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi regional, diikuti laju angkatan kerja yang tidak signifikan. Sedangkan variabel tingkat keterbukaan ekonomi menunjukkan angka positif dan signifikan meskipun dengan koefisien yang kecil. Variabel laju inflasi berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
2. Analisis pembahasan hasil perhitungan statistik
Berdasarkan hasil estimasi diketahui bahwa investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi ke arah yang positif. Tetapi dengan pembagian pengamatan menjadi sebelum dan sesudah otonomi, terlihat bahwa variabel investasi baik PMA maupoun PMDN tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pada periode setelah otonomi. Hal ini menunjukkan bahwa daerah belum memberikan iklim yang kondusif bagi investor dalam dan luar negeri.
Berdasarkan analisa hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan beberapa agenda reformasi yag perlu dilakukan pemerintah, yaitu: pertama, mengkaji semua Perda dari Pemda Kabupaten/Kota di wilayahnya; kedua, bekerja sama dengan pemerintah pusat dan propinsi lain dalam pengembangan prosedur dan standar pengkajian Perda.
F. Komentar Reviewer
Pada penelitian ini ditemukan bahwa ternyata PMA dan PMDN justru tidak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi regional setelah diadakan otonomi daerah. Hal ini tentu saja bertentangan dengan tujuan otonomi daerah yang sebenarnya. Untuk itu lebih dulu akan dibahas mengenai otonomi daerah dan teori yang melandasinya.
G. Kesimpulan
Dari kesimpulan yang disajikan peneliti pertanyaan bagaimana investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah sudah terjawab. Namun kesimpulan yang diambil peneliti soelah-olah menyalahkan kebijakan pemerintah untuk melakukan otonomi daerah. Hal ini juga termasuk salah satu kekurangan penelitian ini karena tidak memberikan solusi supaya otonomi daerah tidak berdampak negative terhadap investasi dan pengelolaanya.
Saran :
Pemerintah daerah diharapkan agar dapat mempedomani berbagai regulasi yang telah disusun mengenai Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, untuk meminimalisir tumpang tindih tugas dan wewenang penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintah daerah diharapkan untuk menjaga kualitas pelayanan publik, dengan menerapkan Standar Pelayanan Minimal sebagai parameter kinerja pelayanan dasar, sehingga dapat memberikan kepastian kualitas pelayanan bagi masyarakat, serta memberikan ruang bagi mereka untuk ikut berpartisipasi
Pemerintah daerah juga wajib melakukan evaluasi secara objektif terhadap capaian kinerja pelayanan publik secara lebih komprehensif, melalui penyusunan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang tepat waktu, sehingga hasilnya dapat menjadi masukan guna memperbaiki berbagai kekurangan dan kelemahan yang ada, sehingga terbangun hierarki dan tertib penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik dari tingkat pusat hingga ke daerah.
Referensi : Jika dihitung dari tahun sekaranag maka referensi yang digunakan tidak up-to-date (10 tahun terakhir), melainkan referensi dari tahun buku 1972-2005 (44 sampai 11 tahun terakhir). Data yang digunakan juga data pada tahun 2002 dan 2003. Namun, jika dihitung dari tahun penulisan jurnal yaitu tahun 2005 maka sebagian referensi ada yang up-to-date ada juga yang tidak. Misalnya saja ada beberapa referensi dengan tahun terbitan buku antara tahun 2000 sampai 2004, dapat kami simpulkan referensi ini sangat up-to-date kalau dilihat dari tahun penulisan jurnal.
Tinggalkan komentar