Bagaimana Pepohonan dapat Menurunkan Suhu di Perkotaan?

Mahsun saleh S.Si

0 Comment

Link

Menanam pohon adalah cara untuk menyediakan populasi ini dengan area teduh yang cukup, dan bahkan ketika tidak ada ruang untuk hutan, temuan baru menunjukkan satu pohon saja sudah cukup. Apalagi jika penanaman pohon merupakan bagian dari perencanaan kota, pastinya manfaat yang lebih besar untuk kesehatan masyarakat.

Pada hari dimusim panas di kota, salah satu tempat terbaik untuk bersantai dan berteduh adalah di taman hutan. Di bawah pepohonan, suhu bisa turun secara signifikan, baik dari bayangan kanopi maupun dari keringat sejuk yang dikeluarkan oleh daunnya. Tanpa banyak tanaman hijau di perkotaan dapat berubah menjadi pulau panas, dan peningkatan suhu akibat perubahan iklim akan mempersulit penduduk kota untuk akses dan mendapatkan bantuan.

Menurut sebuah studi terbaru yang terbit 9 juli di Environmental Research Letters, Meskipun hanya satu pohon saja, sudah dapat menciptakan iklim mikro yang lebih nyaman. Peneliti menyadari Ketika mereka memarkir mobil dengan sensor suhu di bawah naungan pepohonan yang tersebar di sekitar Washington, DC, mereka melihat efek pendinginan yang signifikan.

Menggunakan lebih dari 70.000 pembacaan suhu udara di berbagai pengaturan berbeda di sekitar kota. Tim peneliti kemudian membandingkan antara jalanan tanpa pohon sama sekali, hasilnya, jalanan yang bahkan hanya memiliki sedikit kanopi (pelindung bayangan) lebih sejuk di malam hari.

Bahkan ketika matahari terbenam sepenuhnya dan daun-daun berhenti bermekaran, lingkungan dengan pepohonan mengalami suhu yang lebih dingin sepanjang malam.

“Ada banyak alasan bagus untuk menanam pohon, tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa kita tidak boleh meremehkan peran pohon dalam mengurangi panas di daerah perkotaan,” kata ilmuwan lingkungan Michael Alonzo dari American University.

Naungan jelas berperan, mengurangi radiasi yang mengenai dan memanaskan tanah, tetapi transpirasi daun pada hari yang panas juga dapat berdampak pada suhu lokal.

Sebenarnya mengukur atau memodelkan dampak itu cukup sulit, terutama bila ada banyak faktor lain yang berperan, termasuk luas kanopi, penutup tanah, musim, kesehatan pohon, dan waktu “kata peneliti”.

Di sore hari, misalnya, beberapa penelitian menemukan bahwa dibutuhkan setidaknya 40 persen tutupan kanopi sebelum hutan di taman menjadi dingin. Namun masih belum jelas apakah manfaat itu bertahan setelah matahari terbenam atau meluas ke pohon yang lebih menyebar.

Studi di Washington memberikan informasi baru tentang masalah ini. Pada sore hari, penulis menemukan kanopi taman hutan mendinginkan keadaan hingga 1,8 °C, yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Pohon tunggal tidak berpengaruh seperti itu, tetapi di malam hari, pohon tunggal itu membuat perbedaan. Dalam studi tersebut, satu pohon setinggi 15 meter (49 kaki) akan membuat bayangan 14 meter di sore hari. Menjelang sore, bayangan pohon itu bertambah menjadi 56 meter. Praktis, ini berarti bahwa hanya segelintir kanopi saja sudah dapat menutupi jumlah tanah yang sama dengan hutan lebat. Dan ketika bayangan kanopi individu ini digabungkan untuk menutupi 50 persen suatu area, para peneliti mengukur suhu yang jauh lebih rendah hingga 1,4 °C lebih rendah, tepatnya.

Bahkan setelah matahari terbenam, ketika kanopi pohon yang tersebar hanya menutupi sekitar 20 persen dari area tersebut, tim peneliti dapat melihat perbedaannya.

Journal Refrensi:

  • Michael Alonzo, Matthew E Baker, Yuemeng Gao and Vivek Shandas. 2021. Spatial configuration and time of day impacts the magnitude of urban tree canopy cooling. Environmental research letters: https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1748-9326/ac12f2

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar