Sel-Sel Energi
Sel-Sel Energi adalah sumber daya listrik yang paling praktis. Sel-Sel Energi membangkitkan listrik sebagai hasil dari reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalamnya. Dalam pembuatannya, senyawa-senyawa kimiawi yang siap bereaksi dikemas di dalam sebuah sel energi. Ketika arus ditarik dari sel, suatu reaksi kimiawi terjadi. Arus dapat diberikan oleh sel hingga senyawa-senyawa kimiawi di dalamnya bereaksi sempurna, dan tidak satu pun dari senyawa-senyawa kimiawi aslinya tersisa.
Terdapat beberapa jenis sel yang berbeda menurut reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel yang bersangkutan:
Seng-karbon
Jenis yang paling murah. menghasilkan 1,5 volt. Tegangan jatuh secara perlahan sejalan dengan bertambahnya umur sel. Dapat bocor ketika sudah terlalu berumur dan merusak perangkat karena mengakibatkan korosi pada bagian-bagian logamnya.
Contoh penggunaannya adalah senter listrik, lampu genggam, bel pintu, alarm pengaman
Alkalin
Mengandung 3 kali lebih banyak muatan dibandingkan dengan sebuah sel seng-karbon yang berukuran sama, namun harganya lebih mahal. Menghasilkan 1,5 volt, dapat memasok arus yang lebih besar dibandingkan dengan sel seng-karbon. Tegangannya stabil meskipun umurnya bertambah, jatuh secara drastis dipenghujung umurnya (siapkanlah persediaan untuk sewaktu-waktu menggantinya), tidak bocor.
Digunakan pada perangkat-perangkat elektronik semisal jam, pengontrol jarak (remote control), mainan-mainan elektronik, digunakan juga untuk tujuan-tujuan yang sama dengan sel seng-karbon.
Oksida Perak
Dibuat dalam bentuk kancing-kancing logam, menghasilkan 1,4 volt, memasok arus yang relatif kecil untuk jangka waktu yang sangat panjang.
Digunakan pada jam-jam tangan digital, kalkulator saku.
Lithium
Menghasilkan arus kecil untuk jangka waktu yang panjang (beberapa tahun), namun dapat menghasilkan arus yang besar untuk jangka waktu yang pendek.
Digunakan pada memori cadangan di dalam komputer, kalkulator saku.
Sel-sel seng-karbon (zink carbon) dan sel-sel alkalin dibuat dalam beberapa ukuran standar yang berbeda…..
Sel-sel Isi Ulang
Untuk pasokan daya listrik yang kontinue, atau sebaliknya pasokan-pasokan sekejap (burst) dengan ukuran yang besar, kita menggunakan sel-sel yang dapat diisi ulang. ketika sel semacam ini kehabisan dayanya, kita menyambungkannya dengan charger (pengisi ulang) yang mengambil dayanya dari listrik (listrik PLN). Arus yang diberikan sumber listrik akan memulihkan senyawa-senyawa kimiawi di dalam sel kembali ke keadaan aslinya. Sel-sel listrik isi ulang di antaranya:
Nikel-Kadmium (NiCad)
Jenis sel ini menyimpan lebih sedikit muatan dibandingkan dengan sel seng-karbon yang berukuran sama. Menghasilkan 1,2 V. Tegangan jatuh cepat seiring nyaris habisnya miuatan di dalam sel. Dapat memasok arus yang besar. Contoh penggunaannya pada perangkat-perangkat portable arus tinggi semisal kamera video, kamera digital, hp dll.
Timbal-Asam (Akumulator)
Jenis sel ini menghasilkan 2 V. dapat memasok arus yang sangat besar. Tidak bersifat portable, elektroda-elektroda yang terbuat dari timbal menjadikan sel memiliki bobot yang berat. Terdapat bahaya terjadinya kebocoran elektrolit asam. Kegunaannya pada motor atau mobil yang menyalakan mesin.
Sekian tentang sel-sel energi baterai, semoga bermanfaat…
Wassalamu’alaikum……..
Tinggalkan komentar