Review HitPay Platform Pembayaran Baru di Asia Tenggara. Selain menjadi gateway pembayaran online, HitPay juga menawarkan alat seperti perangkat lunak point-of-sale dengan pembaca kartu, plugin, tautan pembayaran, dan toko online tanpa kode.
Alumni Y Combinator hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan $15.75 juta dalam pendanaan Seri A yang oleh Tiger Global, dengan beberapa investor yang berpartisipasi seperti; Global Founders Capital dan HOF Capital. Saat ini Hitpay telah digunakan oleh lebih dari 10.000 pedagang di Singapura dan Malaysia, dengan rencana untuk berekspansi ke lebih banyak pasar Asia Tenggara, termasuk Thailand, Indonesia, dan Filipina.
Baca juga: Review Astro, Jasa Pengiriman Bahan Makanan di Indonesia
Salah satu pendiri dan CEO, Aditya Haripurkar mengatakan bahwa HitPay sudah mulai pada tahun 2016 sebagai e-wallet. Tetapi kemudian beralih menjadi platform yang menghadap UKM pada tahun 2018 sebagai produk POS virtual. Ketika timnya mulai lebih memahami kebutuhan UKM, ia mulai mengembangkan alat-alat lain di platform.
Hitpay sederhananaya adalah virtual account untuk semua pembayaran.
Kelebihan Hitpay
Pendanaan Seri A HitPay akan digunakan untuk membangun infrastruktur pembayaran dengan tujuan membantu para UKM memperluas bisnis mereka. Ini akan mencakup alat bisnis dan pembayaran yang umum termasuk transfer bank, kartu, e-wallet, dan layanan BNPL.
UKM memiliki persyaratan yang sangat spesifik, jadi kami ingin membangun platform one-stop no code,” kata Haripurkar. “Itu memerlukan semua plugin kami, perangkat lunak point of sale, perangkat lunak bisnis, toko online, dan pembayaran berulang. Kami akan berfokus pada pembangunan alat SaaS gratis ini selain membangun rel pembayaran, yang saat fokus untuk pedagang Singapura dan Malaysia. Tetapi di setiap negara akan berbeda, jadi kami akan melihat metode pembayaran lokal di setiap negara. Itu adalah tatangan terbesar bagi tim kami dan ke mana sebagian besar investasi dan waktu kami juga berjalan.”
Langkah pertama Hitpay saat berekspansi ke negara-negara baru adalah mengatur setiap pasar operasi. Hal ini memungkinkan pembangunan infrastruktur pembayaran bagi UKM dari bawah ke atas. Kemudian akan mengintegrasikan metode pembayaran paling populer. Misalnya, di Singapura, HitPay saat ini bekerja dengan sekitar 10 hingga 15 metode pembayaran.
Platform tanpa kode HitPay memungkinkan UKM untuk menyatukan tumpukan pembayaran online dan offline mereka. Ini biasanya digunakan oleh bisnis menengah, dengan pendapatan tahunan antara $500,000 hingga $2 juta. Sebagian besar berada di segmen ritel, tetapi Haripurkar berharap itu juga akan berkembang.
Demikian informasi tentang Review HitPay Platform Pembayaran Baru di Asia Tenggara. Semoga bermanfaat!
Tinggalkan komentar