Panas adalah salah satu bukti terjadinya pembakaran yang disebut sebagai proses oksidasi eksotermis.
Baca juga: Reaksi korosi Besi
Dalam reaksi pembakaran sempurna suatu senyawa bereaksi dengan zat pengoksidasi yaitu oksigen dan produknya menghasilkan senyawa dari setiap elemen reaksi.
Dalam kenyataannya, proses pembakaran tidak pernah sempurna. Sebagai contoh dalam pembakaran batubara atau seperti dalam pembakaran hidrokarbon, kayu, dll kita akan menemukan karbon yang tak terbakar maupun senyawa karbon lainnya (CO dan lainnya). Jika pembakaran terjadi pada suhu tinggi menggunakan udara bebas dan mengandung 78% nitrogen, maka sebagian kecil dari nitrogen akan bereaksi menjadi berbagai jenis nitrogen oksida (NOx). Sehingga pembakaran tidak sempurna, tidak akan menghasilkan CO2 dan H2O, akan tetapi bisa berbentuk oksidasi parsial berupa CO, CO2, dan H2O. Juga sering terbentuk hidrokarbon tak jenuh, formaldehida dan kadang-kadang karbon.
Dalam suatu proses pembakaran beberapa hal penting yaitu bahan bakar, udara (oksigen), kalor, dan reaksi kimia. Selain itu, perbandingan campuran bahan bakar dan udara memegang peranan yang penting pula dalam menentukan hasil proses pembakaran itu sendiri yang secara langsung mempengaruhi reaksi pembakaran yang terjadi serta hasil keluaran (produk) proses pembakaran.
Pada temperatur tinggi gas-gas terpecah menjadi gas-gas yang sederhana dan molekul-molekul dari gas dasar akan terpecah menjadi atom-atom.
Pembakaran sempurna yaitu apabila campuran bahan bakar dan oksigen mempunyai perbandingan yang tepat, tidak meninggalkan sisa. Bila oksigen lebih banyak, hasil pembakarannya menghasilkan api oksidasi. Sebaliknya, bila bahan bakarnya terlalu banyak (sedikit oksigen) pembakaran ini menghasilkan api reduksi.
Bahan Bakar Minyak Bumi
Bahan bakar pada umumnya merupakan suatu senyawa yang mengandung unsur hidrokarbon. Hampir semua jenis bahan bakar di pasaran berasal dari baham bakar minyak bumi yang Kemudian diolah menjadi berbagai macam jenis bahan bakar.
Bensin adalah bahan bakat senyawa hidrokarbon yang kandungan oktana atau isooktananya tinggi. Senyawa oktana adalah senyawa hidrokarbon yang menjadi patokan untuk menentukan kualitas bahan bakar bensin atau dengan istilah angka oktana. Bahan bakar bensin dibandingkan dengan campuran isooktana atau 2,3,4 trimetilpentana dengan heptana. Di mana Isooktana dianggap sebagai bahan bakar paling baik karena hanya pada kompresi tinggi saja isooktana memberikan bunyi ketukan (detonasi) pada mesin. Sebaliknya, heptana dianggap sebagai bahan bakar paling buruk.
Jadi Angka oktana 100, artinya bahan bakar bensin tersebut setara dengan isooktana murni dan Angka oktana 80, artinya bensin tersebut merupakan campuran 80% isooktana dan 20% heptana.
Pada motor bensin, campuran udara dan bahan bakar proses nyala atau pembakaran terjadi dalam silinder oleh bunga api dari busi pada akhir langkah kompresi dengan suhu pembakaran berkisar antara 2100°K sampai 2500°K. Membutuhkan waktu pembakaran yang teratur kira-kira 3 mili detik (0,003 s)
Reaksi Pembakaran Bahan Bakar Minyak Bumi
Reaksi pembakaran adalah reaksi kimia bahan bakar dan oksigen dari udara yang menghasilkan panas dan gas sisa pembakaran yang berlangsung dalam waktu yang sangat cepat.
Hasil dari reaksi pembakaran minyak bumi tersebut adalah produk hasil pembakaran yang komposisinya tergantung dari kualitas pembakaran yang terjadi. Dalam pembakaran proses yang terjadi adalah oksidasi dengan reaksi sebagai berikut :
Karbon + Oksigen = Koarbon dioksida +panas
Hidrogen + Oksigen = uap air + panas
Contoh reaksi pembakaran sempurna beberapa jenis bahan bakar
- Hidrogen: 2H2 + O2 -> 2H2O
- Bahan bakar minyak : 2( -CH2-) + 3O2 -> 2CO2 + 2H2O
- Metana: CH4 + 2O2 -> CO2 + 2H2O
- Etanol: C2H5OH + 3O2 -> 2CO2 + 3H2O
- Karbohidrat: -CHOH- + O2 ->CO2 + H2O
- Untuk LPG (Liquified Petroleum Gas): C3H8 + C4H10 + 11.5 02 -> 7CO2 + 9H2O
Demikian artikel tentang Reaksi Pembakaran Bahan Bakar Minyak Bumi. Semoga bermanfaat!
Tinggalkan komentar