Sebuah Babak baru dalam ilmu pengetahuan tentang tumbuhan yang memiliki gerak cepat terhadap rangsangan . dan seakan mengatakan pada setiap gangguan
“Don’t touch me‘
Apa yang terjadi pada putri malu ? yang terjadi pada tanaman- tanaman impatent atau tanaman karnivora yang memakan serangga ? . Ini adalah sebuah teka-teki besar apakah tumbuhan memiliki insting , naluri atau sebuah perasaan?. jika manusia dikatakan memiliki naluri manusiawi , hewan disebut naluri hewani apakah saatnya kita mengatakan Naluri plants atau naluri nabati ? .
Bisa jadi , naluri manusia yang biasanya berdasarkan akal dan perasaan , hewani berdasarkan apa yang dirasakan dan mungkin saja suatu tumbuhan berdasarkan sesuatu yang beda dari kata akal dan perasaan , yang strukturnya hanya berupa respon total . seperti sebuah system robotika yang bodoh , hanya melakukan apa yang sudah ditentukan padanya tanpa sifikasi khusus , tidak peduli bahwa yang mendatanginya adalah berasal dari keluarganya , dari angin dari tetesan dan dari rangsangan yang disengaja .
Mengenai hal ini telah terjadi banyak perdebatan dikalangan ilmuan , bahkan pada tingkat kepercayaan yang tinggi mereka mengatakan tumbuhan memiliki sebuah system saraf khusus .
“ Putri malu” atau yang dikenal dengan istilah Mimosa pudica adalah ramuan abadi keluarga kacang Fabaceae yang dikatakan berasal dari Amerika Tengah dan Selatan . namun, tanaman ini bahkan tumbuh liar diasia tenggara jadi menurut kami hanya perspektif mereka yang mengatakan bahwa tumbuhan ini berasal dari Negara mereka . terserah anda !
Mengenai Putri malu dengan geraknya yang agresif terhadap rangsangan. Saat diganggu secara eksternal, hal tersebut memicu pelepasan berbagai bahan kimia, termasuk ion potassium, di dalam tubuh tanaman. Bahan kimia ini membuat aliran air dan elektrolit / berdifusi keluar dari sel, sehingga terjadi kehilangan tekanan sel. Hal ini menyebabkan sel runtuh, meremas tutup daunnya. Gangguan dalam bentuk sentuhan akan juga berefek kebagian daun yang lain ssecara sepontan
Tanaman lain dari “ genus ; impatent “ salah satu yang terkenal diindonesia adalah Putih suci istilah lain “annuals” istilah ilmiahnya impatent balsamina . selain itu terdapat tanaman bernama “pacar air” yang juga berasal dari genus yanag samya dan pergerakannya mengikuti gerak pencahayaan .
Tanaman putih suci umunya juga dikenal sebagai tanaman ”Rapid plant movement’‘ yang memberikan pesan “don’t touch me “ ia memiliki agresifitas tinggi terhadap rangasangan eksternal . Saat buah matang mereka disentuh akan “meledak “ mengirim benih hingga beberapa meter jauhnya. Mekanisme ini juga dikenal sebagai “explosers dehiscence”; sehingga memiliki gerakan tanaman yang cepat .
Selanjutnya adalah tanaman karnivora . tanaman karnivora yang terneal adalah the venus flytrap dan drosera yaitu merupakan Tumbuhan insektivora atau tanaman karnivora yang memakan serangga . The Venus Flytrap, Dionaea muscipula, adalah tanaman karnivora yang menangkap dan mencerna mangsa hewan-kebanyakan serangga dan arakhnida. Struktur perangkapnya dibentuk oleh bagian terminal masing-masing daun tanaman dan dipicu oleh bulu-bulu kecil di permukaan dalamnya. Ketika seekor serangga atau laba-laba merangkak di sepanjang daun dan mengenai rambut tumbuhan tersebut jebakannya akan tertutup seketika.
Drosera, yang umumnya dikenal sebagai sundews, merupakan tanaman karnivora dengan genus terbesar, dengan setidaknya 188 spesies . Sundews dicirikan oleh tentakel glandular, diatapi sekresi lengket, yang menutupi lamina mereka. Tentakelnya sangat sensitif dan akan membungkuk ke arah bagian tengah daun untuk membawa serangga tersebut ke dalam kontak. Menurut Charles Darwin, kontak kaki nyamuk kecil dengan tentakel tunggal sudah cukup untuk menginduksi respons ini. Respon sentuhan ini dikenal sebagai thigmonasty, dan cukup cepat pada kebanyakan spesies .
Apa akibat dari respon cepat yang dilakukan tanaman tersebut ketika menerima respon eksternal?
Apakah ada tujuan? Proses melipat dan menghias daun pada mimosa pudica atau putri malu dan tanaman lainnya sebenarnya menggunakan banyak energi dan Respon-respon yang dilakukan tersebut dikatakan mengganggu fotosintesis (proses di mana daun atau tumbuhan menyiapkan makanan untuk tanaman dengan adanya air, karbon dioksida dan sinar matahari).
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ahli botani bingung mengapa tanaman ini berevolusi dengan sifat ini, mengingat ia menghabiskan persediaan energi mereka dan berdampak buruk pada tanaman tersebut. Tidak ada bukti yang pasti mengapa tanaman ini berevolusi sifat ini, namun para periset percaya bahwa hal itu dapat bertindak sebagai mekanisme pertahanan untuk mereka .
Menurut kami team sains pedia hal serupa hanya akan dilakukan pada keinginan (pertimbangan ;akal atau sebuah insting) untuk memilih dua opsi pada keadaan terdesak , membuang sesuatu yang penting seperti membuang energi dari respon cepat demi keselamatan , hal yang sama dilakukan seperti cecak yang memilih memutuskan ekornya yang penting yang memiliki fungsi menjaga keseimbangan gerak demi keselamatan .
Hal yang menjadi teka-teki ini membuat seorang ilmuan dari australia melakukan penelitian tentang tanaman-tanaman tersebut dan mendapatkan hasil dengan kesimpulan :
“ Tanaman benar-benar dapat merasakan saat kita menyentuhnya. Tidak hanya itu, tapi sensasi yang berbeda memicu perubahan fisiologis dan genetik yang beragam dapat dirasakan, tergantung pada rangsangan yang diterima tanaman. apakah itu sedikit tetesan hujan, atau sedikit tepukan lembut “.
Meskipun orang umumnya menganggap tanaman tidak merasa saat disentuh, ini menunjukkan bahwa mereka sebenarnya sangat sensitif terhadapnya. Sementara tanaman tampaknya tidak mengeluh saat kami mencubit bunga, menginjak mereka atau hanya menyikatnya saat berjalan-jalan, sebenarnya mereka sepenuhnya menyadari kontak ini dan dengan cepat menanggapi perlakuan kami terhadap mereka , Kami dapat menunjukkan bahwa respons ini tidak disebabkan oleh senyawa aktif apapun dalam semprotan melainkan oleh kontak fisik yang disebabkan oleh tetes air yang mendarat di permukaan daun ” kata pemimpin peneliti Olivier Van Aken dari Universitas Western Australia.
Meneganai pendengaran berupa perintah suara pada tanaman menurut penelitian ini “Belum, tidak ada bukti untuk mendukung gagasan yang dipegang oleh beberapa orang bahwa getaran yang disebabkan oleh hanya berbicara dengan tanaman memiliki efek yang cukup kuat untuk memindahkan tanaman,” kata Van Aken kepada Peter Spinks dari The Age .
Namun , penelitian ini tidaklah cukup untuk memberikan kesimpulan mutlak mengenai pandangan kita tentang tumbuhan yang memiliki perasa karena respon kilat terhadap rangsangan eksternal . peneliti juga memberi saran untuk meneliti lebih lanjut.
Namun penelitian ini dapat menambah refrensi terhadap ilmu pengetahuan sebagaimana yang dikutip dalam jurnal psikologi dan juga refrensi Bagi manusia yang memiliki akal dan perasaan agar bisa lebih menilai , menghargai serta menjaga tumbuhan yang pada dasarnya untuk kebutuhan manusia sendiri .
Tinggalkan komentar