Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Environmental Science & Technology , Universitas sains dan Teknologi King Abdullah (Kaust) di Arab Saudi . mengembangkan prototipe baru , yaitu sebuah alat yang dapat menarik air di diudara dalam bentuk gel (Hidrogel) kemudian melepasnya sebagai air siap pakai .
Hidro = Air, Gel = Jel
Penemuan ini terbukti sangat berharga bagi orang yang tinggal digurun yang gersang , dimana air sangat langka. Disisi lai terdapat sekitar 13 triliyun ton uap air di atmosfer , sehingga dengan alat ini akan mampu memanen sebagian dari air untuk keperluan yang mendesak untuk raatusan juta orang tanpa sumber air.
Prinsif dasar dari penemuan prototipe hidrogel ini adalah berdasarkan pada garam Kalsium klorida , yaitu dengan mengubah garam menjadi polimer sehingga mempertahankan bentuknya sampai dipanaskan . idenya alat ini menangkap air dari udara malam , air yang didapat adalah cairan asin berbenruk gel atau padat kemudian mencair atau dilepaskan disiang hari atau saat dibutuhkan dengan panas , selain itu karbon nanotube juga akan membantu melepaskan air .
Pengujian dilakukan oleh para peneliti dengan hasil , 35grm (1,23 ons) hidrogel mampu menangkap 37 grm (1,31 ons) pada malam hari dengan kelembaban relative sekitar 60% . keesokan harinya , 2.5 jam sinar matahari sudah cukup untuk melepaskan 20grm (0,71 ons) air , yang dikumpulkan dalam perangkat alat yang siap diminum . dan portotipr hidrogel tersebut siap digunakan lagi .
Peneliti berharap penelitian selanjutnya , dapat menemukan cara atau disains baru yaitu alat ini seperti pintu untuk aliran sungai dari atmosfer kebumi dimana air dapat dilepaskan atau dialirkan terus menerus .
Penelitian lain tentang bagaimana memanfaatkan air diatmosefer juga sedang dilakukan oleh peneliti lain , Awal tahun ini (2018) tim dari AS juga membuat perangkat yang menggunakan logam yang dirancang khusus menangkap air , ini juga merupakan penemuan yang tidak memerlukan sumber energy terpisah untuk bekerja. Tim ilmuan lain juga telah menciptakan bahan sintesis yang terinspirasi oleh kumbang gurung Namib , yang juga memberikan harapan sebagai cara mengembun dan mengkap air dari udara. Dan tantangannya adalah bagaimana prototipe yang masih pada skala lab ini menjadi produk komersial .
Aspek hidrogel yang paling penting adaalah kinerjanya yang tinggi dan biaya rendah , jenis generator air atmosfer murah dan terjangkau , bekerjasempura dengan berbagai kelembaban , tidak memerlukan listrik dengan demikin sangat cocok untuk produksi air bersih didaerah terpencil . ungkap para peneliti
Tinggalkan komentar