C-organik adalah bahan organik yang berasal dari karbon di alam, tumbuhan ataupun hewan dari hasil metabolisme hidup ataupun yang terdekomposisi.
C-organik merupakan bahan organik dalam suatu sistem kompleks dan dinamis, yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena faktor biologi, fisika, dan kimia.
C organik dalam bentuk persenyawaan dapat ditemukan di dalam tanah, termasuk serasah, biomassa mikroorganisme, fraksi bahan organik ringan, bahan organik yang stabil atau humus dan bahan organik terlarut di dalam air. Kandungan bahan organik termasuk c organik dipengaruhi oleh banyak hal seperti arus dekomposisi, arus akumulasi bahan asli, dan humifikasi yang bergantung pada kondisi lingkungan (vegetasi, batuan, timbunan, iklim dan aktivitas pertanian).
Setiap jenis tanah memilili Kadar C-organik yang bervariasi pula dan itu menentukan kesuburannya. Beberapa jenis tanah berdasarkan studi ilmiah dapat dibedakan berdasarkan kandungan C organiknya, tanah mineral biasanya mengandung C-organik antara 1 hingga 9%, sedangkan tanah gambut dan lapisan organik tanah hutan dapat mengandung 40 sampai 50% C organik dan biasanya kurang dari <1% adalah tanah gurun pasir (Fadhilah, 2010).
Metode Uji Cara Menentukan Kadar C Organik
- Timbang 0,125 gram sampel, masukkan ke dalam labu ukur 25 mL.
- Tambahkan 1,25 mL K2Cr2O7 1 N, lalu kocok.
- Tambahkan 1.875 mL H2SO4 pekat, dikocok lalu diamkan selama 30 menit.
- Diencerkan 25 ml dengan aquades dengan labu ukur 25 mL. Diamkan 24 jam.
- Ukur absorbansi larutan jernih dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 561 nm.
- Lakukan proses yang sama pada standar C dengan variasi konsentrasi (0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm, 300 ppm), dan buat kurva regresi standar linier untuk menentukan konsentrasi sampel.
Pembahasan
Karbon sebagai senyawa organik akan mereduksi K2Cr2O7 menjadi Cr2(SO)4. Dalam suasana asam, intensitas warna hijau yang terbentuk menyatakan kadar karbon. Ditambahkan H2SO4, lalu dikocok Warna hasil pengocokan tersebut akan menjadi merah jingga.
3C + 2K2Cr2O7 + 8H2SO4 → 2Cr(SO4)3 + 3CO2 + 2K2SO4 + 8H2O
Prinsip metode ini contoh yang mengandung C dipanaskan sehingga terdekomposisi menjadi produk gas CO2 yang tak berwarna. Gas CO2 bereaksi dengan K2Cr2O7 dalam suasana asam H2SO4. Hasil positif ditandai perubahan warna menjadi hijau dengan adanya Cr2(SO4)3.
Untuk membuat standar C organik metode spektropotmetri dapat dinaca disini
Tinggalkan komentar