Alkaloid pyridine yang sangat umum adalah nikotin. tanaman tembakau diketahui mengandung nikotin sekitar 0,6 – 3,0 dari berat keringnya. nikotin dibiosintesa pada akarnya dan disimpan oleh tanaman pada daunnya. tembakau adalah hasil produksi pertanian yang diperoses dari daun segar tanaman genus nicotina.
Nikotin bersifat higroskopik yang merupakan at cair yang dapat bercampur “miscible” dengan air jika dalam bentuk basa . karena mempunyai nitrogen yang bersifat basa maka nikotin dapat membentuk garam dengan asam. garam ini akan dengan mudah larut dalam air. nikotin dengan mudah masuk ke jaringan kulit karena dapat mudah terbakar dibawah titik didihnya.
Mengapa seseorang dapat kecanduan merokok.
Hal ini dapat dijelaskan karena nikotin akan mampu ,meningkatkan level dopamine pada sirkuit otak sebagai akibatnya akan meningkatkan perasaan senang . selanjutnya nikotin akan mengaktifkan “sympathetic nervous system “melalui syaraf splanchnic yang dapat menstimulasi pelepasan epinephrine pada peredaran darah . Nikotin mempunyai kemampuan karsinogen terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.
Ketika seseorang merokok, rata-rata sekitar 1 sampai 2 miligram bisa diserap oleh tubuh perokok. Namun Nikotin hanya tinggal dalam tubuh manusia selama beberapa jam, sekitar satu atau dua jam yang berarti bahwa enam jam setelah merokok, hanya sekitar 0.031 miligram dari 1 miligram nikotin yang tersisa.
Gangguan penggunaan nikotin adalah masalah kognitif, biologis, perilaku dan sosial yang terkait dengan penggunaan dan penyalahgunaan nikotin. Nikotin yang terkandung dalam tembakau adalah sebuah substansi psikoaktif yang menghasilkan pola ketergantungan, toleransi dan withdrawal-sebuah gangguan penggunaan nikotin (Schmitz, Schneider dan Jarvik, 1997).
Pada 1942, seorang dokter Skotlandia, Lennox Johnson, menyuntik dirinya sendiri dengan ekstrak nikotin dan menemukan bahwa setelah 80 suntikan ia menjadi lebih menyukainya dibanding rokok sigaret dan merasakan kehilangan tanpa substansi itu (Kanigel, 1988). Cairan berminyak dan tak berwarna inilah yang memberikan kualitas menyenangkan pada rokok.
Ketika seseorang merokok, rata-rata sekitar 1 sampai 2 miligram bisa diserap oleh tubuh perokok. Namun Nikotin hanya tinggal dalam tubuh manusia selama beberapa jam, sekitar satu atau dua jam yang berarti bahwa enam jam setelah merokok, hanya sekitar 0.031 miligram dari 1 miligram nikotin yang tersisa.
Gangguan penggunaan nikotin adalah masalah kognitif, biologis, perilaku dan sosial yang terkait dengan penggunaan dan penyalahgunaan nikotin. Nikotin yang terkandung dalam tembakau adalah sebuah substansi psikoaktif yang menghasilkan pola ketergantungan, toleransi dan withdrawal-sebuah gangguan penggunaan nikotin (Schmitz, Schneider dan Jarvik, 1997).
Pada 1942, seorang dokter Skotlandia, Lennox Johnson, menyuntik dirinya sendiri dengan ekstrak nikotin dan menemukan bahwa setelah 80 suntikan ia menjadi lebih menyukainya dibanding rokok sigaret dan merasakan kehilangan tanpa substansi itu (Kanigel, 1988). Cairan berminyak dan tak berwarna inilah yang memberikan kualitas menyenangkan pada rokok.
Nikotin secara spektroskopi dapat diidentifikasi dari sepectrum massanya dengan “moleculer ion” m/z 162 sesuai dengan rumus molekul C10 H14N2 .
Proton NMR nikotin menunjukan bahwa terdapat empat aromatic proton pada chemical shift antara 7,00 – 9,00 ppm, dimana salah satunya adalah singlet karena letaknya terisolasi atau tidak berdekatan dengan aromatic proton yang lain. ke empat proton ini merupakan proton pada ring pyridinnya. sedangkan antara 1,50 – 3,50 ppm terdapat methyl group (singlet) yang merupakan methyl yang terikat pada N sedangkan proton yang lainnya adalah proton atau hydrogen yang terdapat pada ring pyrolidinnya.
gamar .exc , n.m.r
Refrensi:
Prof. Ir. I Made Sudarma, Ph.D.
http://www.carakukerja.com/2015/01/pengaruh-nikotin-terhadap-tubuh-manusia.html
Tinggalkan komentar