Ilmuan: Peringatan Dini Tsunami di Pulau Jawa

Mahsun saleh S.Si

0 Comment

Link

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuan dari insitut teknologi bandung tentang keadaan dan potensi tsunami pulau jawa, berdasarkan data terkini bmkg dan analisis data seismik dari studi panjang menemukan segment megatrust yang membentang dipulau jawa telah tetak dan potensi tsunami akan terjadi dimasa depan. Para peneliti menghimbau peringatan dini tsunami dari sekarang, karena jawa merupakan pulau dengan penduduk tertinggi di indonesia yang dikhawatirkan akan membutuhkan waktu dan ruang untuk evakuasi saat tsunami datang. Penelitian ini terbit di jurnal sceintific report, nature 17 september 2020.

Relokasi gempa bumi yang dicatat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Indonesia dan inversi data sistem penentuan posisi global (GPS) mengungkapkan celah seismik yang jelas di selatan pulau Jawa. Kesenjangan ini mungkin terkait dengan sumber potensial gempa bumi megathrust di masa depan di wilayah tersebut. Untuk menilai bahaya genangan yang diharapkan, pemodelan tsunami dilakukan berdasarkan beberapa skenario yang melibatkan gempa bumi tsunamigenik besar yang ditimbulkan oleh retakan di sepanjang segmen megathrust di selatan Jawa. Skenario kasus terburuk, di mana dua segmen megathrust yang membentang di Jawa pecah secara bersamaan, menunjukkan bahwa ketinggian tsunami dapat mencapai ~ 20 m dan ~ 12 m di pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Timur, dengan ketinggian rata-rata 4,5 m di sepanjang pantai selatan Jawa. Hasil ini mendukung seruan baru-baru ini untuk penguatan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (InaTEWS) yang ada, terutama di Jawa, pulau terpadat di Indonesia.

Celah seismik di lepas pantai barat daya Sumatera, yang menimbulkan risiko terjadinya peristiwa megathrust di masa depan, telah dipelajari secara rinci. Di sisi lain, celah seismik lebih jauh ke tenggara sepanjang Busur Sunda yang berbatasan dengan Jawa, pulau utama Indonesia dengan total populasi lebih dari 150 juta orang, telah dipelajari. Daerah-daerah di sepanjang pantai selatan Jawa, misalnya Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Pacitan, dan Banyuwangi telah berkembang pesat belakangan ini dan rentan terhadap gempa bumi besar dan tsunami terkait, yang dapat menghancurkan. Pada tahun 1994 dan 2006, gempa bumi tsunami berkekuatan <8 terjadi di dekat Banyuwangi (Mw 7.8), Jawa Timur dan Pangandaran (Mw 7.7), Jawa Tengah, dan tsunami yang membunuh total gabungan hampir seribu orang.

Di selatan Jawa, dasar laut usia Jurassic dengan tutupan sedimen yang tebal menunjam di bawah tepi tepi Sundaland di Palung Jawa. Tidak adanya gempa bumi besar baru-baru ini dapat menunjukkan bahwa peristiwa tsunamigenik yang lebih dahsyat di sepanjang pantai selatan Jawa merupakan ancaman potensial. Jika ini benar, maka pemberlakuan peringatan dini yang efektif perlu menjadi prioritas utama, karena kebanyakan orang yang tinggal di daerah berisiko tinggi tsunami akan memiliki sedikit waktu untuk mengungsi. Namun, adanya celah seismik tidak selalu berarti akumulasi regangan elastis, karena kejadian slip lambat dapat bertanggung jawab untuk pelepasan energi yang berkelanjutan. Meskipun tidak ada bukti longsoran lambat di sepanjang Palung Jawa, hal ini mungkin disebabkan kurangnya pengamatan, seperti yang dapat diperoleh dari investigasi geodetik dasar laut. Namun demikian, meskipun longsoran lambat tidak dapat dikesampingkan, penelitian terbaru telah menemukan bukti endapan tsunamigenik di sepanjang garis pantai yang menghadap Palung Jawa, yang menunjukkan terjadinya peristiwa megathurst bersejarah.

Dalam studi ini, kami menggunakan data baru yang diambil dari katalog Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia atau Indonesian Tsunami Early Warning System (InaTEWS) yang dilaporkan oleh BMKG, bersama dengan data dari katalog International Seismological Center (ISC), untuk menyelidiki potensi gempa bumi megathrust dan tsunami di selatan Jawa. Dari kumpulan data gabungan ini, kami mengekstrak waktu kedatangan gelombang P dan S dari 436 stasiun seismik di jarak lokal, regional, dan teleseismik dalam periode April 2009 hingga November 2018. Kami membatasi data gempa hanya untuk peristiwa yang memiliki azimut gap kurang dari 210 °, mengikuti dan setidaknya 10 kali kedatangan fase P dan S. Dengan menggunakan kumpulan data ini, kami dapat secara akurat merelokasi total 1898 gempa bumi dengan Mw ≥ 4.0 di wilayah studi. Relokasi dilakukan dengan menggunakan teknik perbedaan ganda teleseismik yang merupakan bagian dari metode teletomoDD yang diperkenalkan oleh Pesicek dkk. yang juga memungkinkan pencatatan gempa lokal dan regional untuk dimasukkan.

Selain analisis data seismik, peneliti juga membalik data GPS selama 6 tahun dari 37 stasiun di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menyelidiki defisit slip yang dapat menyebabkan gempa bumi di masa mendatang. Hasil ini digabungkan dengan penelitian sebelumnya di Jawa Barat untuk menghasilkan model komposit tingkat defisit slip untuk seluruh Jawa. Area sumber dan perkiraan slip yang disimpulkan dari hasil inversi data GPS kemudian digunakan untuk pemodelan numerik ketinggian tsunami melalui solusi beda hingga persamaan gelombang panjang. Tiga skenario pecah yang berbeda diuji, dengan fokus pada ketinggian gelombang maksimum di sepanjang pantai selatan Jawa.

Jurnal Refrensi;

  • S. Widiyantoro, E. Gunawan, A. Muhari, N. Rawlinson, J. Mori, N. R. Hanifa, S. Susilo, P. Supendi, H. A. Shiddiqi, A. D. Nugraha & H. E. Putra. 2020. Implications for megathrust earthquakes and tsunamis from seismic gaps south of Java Indonesia. Scientific Report. https://www.nature.com/articles/s41598-020-72142-z

Penelitian yang mendukung

  • Widiyantoro, Sri; Gunawan, Endra; Muhari, Abdul;  Rawlinson, Nicholas; Mori, Jim; Hanifa, Nuraini Rahma; Susilo, S; Supendi, Pepen; Shiddiqi, H.A; Nugraha, Andri Dian; Putra, H.E. Relocated Earthquake Catalog for Java-Indonesia (April 2009 to November 2018). https://zenodo.org/record/3749015
  • Widiyantoro, Sri; Gunawan, Endra; Muhari, Abdul; Rawlinson, Nicholas; Mori, Jim; Hanifa, Nuraini Rahma; Susilo, S; Supendi, Pepen; Shiddiqi, H.A; Nugraha, Andri Dian; Putra, H.E. Slip Deficit Model-Java. Zenodo. https://zenodo.org/record/3935744
  • Widiyantoro, Sri; Gunawan, Endra; Muhari, Abdul; Rawlinson, Nicholas; Mori, Jim; Hanifa, Nuraini Rahma; Susilo, S;  Supendi, Pepen; Shiddiqi, H.A; Nugraha, Andri Dian; Putra, H.E. Modeled maximum tsunami height along the south coast of Java. Zenodo. https://zenodo.org/record/3750914

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar