Keseimbangan Ekosisetm
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidupdengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Kumpulan ekosistem yang terdapat di permukaan bumi ini, yang meliputi atmosfer, daratan dan air disebut Biosfer.
Satuan dalam ekosistem antara lain:
- Individu adalah makhluk hidup tunggal.
- Populasi adalah semua individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu.
- Komunitas adalah seluruh populasi yang menempati daerah yang sama.
- Ekosistem adalah hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dengan lingkungannya.
- Biosfer adalah kumpulan dari ekosistem yang terdapat di permukaan bumi ini.
Macam-macam Ekosistem
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintang), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma (sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu), yaitu:
a. Hutan hujan tropis
Ciri Umum :




b. Savanna
Ciri Umum :



Padang rumput di Afrika memiliki dua musim yang berlawanan: musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau adalah selama musim dingin dan suhu biasanya berkisar 68-78 derajat farenheit. Musim basah selama musim panas dan suhu biasanya rangex fom 78-86 derajat farenheit. Pada rata-rata ada 10-30 inci curah hujan dalam setahun, tetapi jarang turun hujan sama sekali selama musim kemarau (musim dingin). Karena drounght yang banyak dari danau mengerut dan tanaman mati, menyebabkan beberapa hewan untuk bermigrasi. Selama musim kemarau padang rumput ini rawan kebakaran hutan.
Savana Afrika merupakan bioma padang rumput yang dikenal dengan satwa liar. Ada banyak pohon, beberapa daerah bahkan lebih padat daripada hutan. Savannah Afrika dipenuhi dengan berbagai binatang
c. Gurun
Ciri Umum :



d. Tundra
Ciri umum




e. Taiga
Ciri umum :



Cuaca di musim panas dapat mencapai lebih dari 100 derajat Fahrenheit. Sementara di musim dingin suhu bisa turun sampai sekitar negatif 80 derajat. Karena suhu rata-rata tahunan adalah di bawah titik beku, ada semacam permafrost permanen.
Curah hujan rata-rata sekitar 400 sampai 600 mm di wilayah barat dan menurun sampai 200 mm di wilayah timur. Sebagian besar dari Taiga terletak pada platform Prakambrium Siberia. Para Taiga Siberia timur memiliki jaringan sungai yang luas. Ini adalah dari cabang yang lebih besar dari Sungai Enisey.
Taiga Siberia di wilayah timur mencakup lebih dari seperempat tanah Rusia. Sebagian besar hutan di antara untuk sungai-sungai besar – Yenisey dan Lena. Ini adalah daerah yang luas hanya terjadi secara alami dari hutan. Iklim dalam dua ekstrem. Di musim panas itu menjadi semakin panas meskipun berada pada elevasi yang tinggi. Di musim dingin, menjadi dingin karena daerah ini terletak Taiga masuk pemandangan ini dekat dengan sebuah hutan gugur, hanya perbedaan suhu dan spesies hewan. Ada sekitar 1.500.000 mil persegi dari Taiga Siberia di Rusia.
Sampai sekarang, bioma stabil dan tidak sama pentingnya dengan beberapa orang lain. Ada ton dari spesies yang berbeda dari kehidupan pohon tersebar di ekosistem besar Taiga Siberia. Ini tanah yang menakjubkan adalah beberapa-apa yang dilindungi oleh hukum di beberapa daerah. Sesuatu yang mengancam Taiga Siberia adalah batu bara pertambangan , penebangan, kebakaran hutan, polusi, dan perburuan liar.
f. Hutan gugur
Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut :
1. Curah hujan merata antara 750mm – 1.000 mm pertahun
2. Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.
3. Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
4. Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang
5.Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit
6.Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-sem
Cari buku
Cari buku
2. Ekosistem Air
a. Air Tawar Lentik
Ekosistem air tawar lentik adalah ekosistem pada air yang tidak berarus, contohnya pada ekosistem danau, waduk.
b. Air Tawar Liotik
Ekosistem air tawar liotik adalah ekosistem pada air yang berarus , contohnya pada sungai.
c. Air Laut
1) Zona Litoral
Ciri-ciri:



2) Zona Laut Dangkal (Ekosistem Terumbu Karang)
Ciri-ciri:





3) Zona Pelagik (Laut Dalam)
Ciri-ciri:



Komponen Penyusun Ekositem
Ekosistem tersusun atas komponen-komponennya, yaitu komponen biotik dan komponen abiotk. Komponen biotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup, contohnya tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari semua benda mati, contohnya air, tanah, cahaya, dan udara.
1. Organisasi Kehidupan Dalam Ekosistem
Didalam ekosistem komponen biotik terdiri dari organisme yang saling mengadakan interaksi. Akibat dari adanya interksi ini memenculkan adanya organisasi kehidupan. Organisasi kehidupan yang terkecil sampai yang terbesar, adalah sebagai berikut : individu-populasi-komunitas-bioma-biosfer.
a. Individuadalah makhluk hidup tunggal yang secara otonom dapat melakukan proses-proses hidup secara mandiri. Untuk mempermudah memahami kriteria individu makhluk hidup, dan tiga kriteria tentang individu, yaitu sebagai berikut:
1) Individu selalu menggambarkan sifat tunggal ,
2) Dalam diri yang tunggal proses hidupnya berlangsung sendiri-sendiri, dan
3) Proses hidup yang satu dengan yang lain berbeda.
b. Populasiadalah kumpulan dari individu-individu yang terdiri dari satu spesies yang secara bersama-sama menempati luas wilayah yang sama, mengandalkan sumberdaya yang sama, dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang sama serta memiliki kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi satu sama lain.
c. Komunitasadalah kumpulan dari beberpa populasi yang saling berinteraksi, menempati suatu daerah, dan dalam waktu tertentu. Setiasp komunitas berbeda-beda dalam hal kekeyaan spesies (species richness) jumlah spesies yang mereka miliki dan kelimpahan relative spesies (relative abundance).
d. Ekosistemadalah kesatuan fungsional antara makhlukhidup dengan lingkungan.
e. Biomaadalah kesatuan ekosistem-ekosistem dalam sekala yang luas yang dibedakan berdasarkan iklim.
f. Biosferadalah kesatuan ekosistem-ekosistem yang berda diseluruh permukaan bumi.
2. Komponen Ekosistem
Suatu daerah dapat disebut ekosistem jikadaerah itu dihuni oleh beberapa populasi makhluk hidup, dimana keseluruhan mahluk hidupnya saling berinteraksi antara satu dengan lainnya dan juga berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya. Dengan demikian,komponen ekosisitem terdiri atas makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (biotik).
a. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan bagian ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, ataupun makhluk hidup pengurai. Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, komponen biotik dibedakan menjadi empat macam, yaitu produsen, konsumen, dekomposer (pengurai) dan detrivitor . Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Produsen berfungsi sebagai penghasil makanan, konsumen sebagai pemakan, dan dekomposer menjadi pengurainya.
1) Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya, contohnya tumbuhan hijau dan fitoplankton.
2) Konsumen
Konsumen merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai pemakan bahan organik atau energi yang dihasilkan oleh produsen yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Singkatnya, konsumen adalah pemakan. Manusia, hewan, dan tumbuhan tak berklorofil merupakan konsumen karena tidak dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik sehingga manusia, hewan, dan tumbuhan tak berklorofil disebut konsumen.
Dengan demikian, kehidupan konsumen sangat bergantung kepada produsen. Konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut.
a. Konsumen tingkat pertama (konsumen primer) merupakan konsumen yang memakan tumbuhan secara langsung, misalnya, hewan pemakan tumbuhan (herbivor), seperti zooplankton, ulat, belalang, tikus, sapi, kerbau, kambing, dan kuda.
b. Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat pertama, misalnya, burung pemakan ulat dan ular pemakan tikus. Biasanya adalah hewan pemakan daging (karnivora).
c. Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat kedua, misalnya, burung elang pemakan ular atau burung alap-alap pemakan burung pemakan ulat.
d. Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak) merupakan konsumen yang memakan konsumen tingkat ketiga. Manusia sebagai pemakan tumbuhan dan daging (omnivora) berada pada tingkatan konsumen.
3) Dekomposer (Pengurai)
Bayangkan bagaimana jika di alam ini tidak terdapat mikroorganisme pengurai (dekomposer)? Sampah tidak terurai, bangkai binatang akan teronggok begitu saja hingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Makhluk hidup kecil ini adalah mikroorganisme pengurai atau sering disebut dengan dekomposer. Dekomposer merupakan organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme untuk memperoleh makanan atau bahan organik yang diperlukan. Onggokan sampah yang menumpuk akan diurai oleh bakteri pembusuk dan jamur. Sisa-sisa makanan, bangkai binatang, dan sisa bahan organik lainnya akan menjadi makanan bagi bakteri pembusuk. Setelah diurai oleh bakteri, sisa bahan organik tersebut membusuk menjadi komponen penyusun tanah. Tanah menjadi subur dan baik untuk ditanami. Begitu seterusnya sehingga tanaman sebagai produsen dikonsumsi oleh konsumen primer dan sampai pada akhirnya konsumen akhir mati dan diuraikan oleh dekomposer. Untuk mengamati kerja bakteri pembusuk, coba membuat suatu percobaan. yaitu membuat pupuk kompos? Pupuk kompos ini adalah hasil kerja bakteri pembusuk. Selain dapat belajar biologi, juga dapat memanfaatkan hasil kerja bakteri ini untuk menambah penghasilan.
4) Detrivitor
Detrivitor adalah organisme yang memakan partikel organik atau detritus, yaitu hancuran jaringan hewan atau tumbuhan, contohnya cacing tanah, siput, keluwing, bintang laut, dan kutu kayu.
Komponen biotik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a) Makhluk Hidup Autotrof
Makhluk hidup Autotrof merupakan makhluk hidup yang mampu membuat makanan sendiri dengan cara mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Makhluk hidup ini merupakan semua makhluk hidup yang mengandung klorofil sehingga dengan bantuan sinar matahari dapat melakukan fotosintesis. Contohnya, produsen atau tumbuhan hijau.
b) Makhluk Hidup Heterotrof
Makhluk hidup Heterotrof adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Makhluk hidup ini dapat memperoleh makanan dengan cara memakan makhluk hidup lain. Contohnya makhluk hidup herbivor, karnivor, dan omnivor.
b. Komponen Abiotik
Komponen Abiotik adalah komponen ekosistem yang berupa benda-benda tidak hidup seperti tanah, air, udara, cahaya, suhu, serta kondisi geografi seperti kelembaban, arus angin, pH, iklim, topografi, dan arus air.
1) Cahaya
Matahari dalam berfotosintesis, tumbuhan hijau memerlukan cahaya matahari. Tanpa adanya cahaya matahari, tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Dengan kata lain, cahaya matahari adalah sumber energi utama dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis yang berupa bahan organik dimanfaatkan oleh hewan dan manusia sebagai sumber makanan. Secara tidak langsung, cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam ekosistem. Selain itu, cahaya matahari juga berpengaruh terhadap keberadaan siang, malam, dan suhu lingkungan.
2) Oksigen dan Karbon Dioksida
Oksigen diperlukan oleh hewan, tumbuhan, dan manusia dalam proses respirasi. Pada respirasi dikeluarkan gas karbon dioksida. Karbon dioksida diperlukan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesis akan dilepaskan oksigen. Dengan demikian, terjadi siklus oksigen dan karbon dioksida dalam proses pernapasan dan fotosintesis.
3) Air
Untuk mempertahankan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan air. Tubuh makhluk hidup terdiri dari 90% air. Air berfungsi sebagai pelarut zat makanan yang dimakan oleh makhluk hidup. Air juga diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Bagi hewan air, seperti ikan, katak, dan buaya, air diperlukan untuk tempat hidupnya.
4) Tanah
Tanah merupakan tempat tumbuh makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Selain itu, tanah merupakan sumber makanan bagi hewan dan tumbuhan. Tanah merupakan tempat hidup berbagai makhluk hidup yang beraneka ragam. Pada tanah gembur terdapat lebih banyak makhluk hidup daripada pada tanah tandus. Bagi tumbuhan, tanah merupakan tempat tumbuh tanaman tersebut. Dapat dikatakan bahwa secara langsung atau tidak langsung, semua makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya bergantung pada tanah.
5) Suhu
Seperti telah disebutkan di atas bahwa adanya cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya suhu. Pada saat matahari bersinar terik dengan intensitas yang tinggi, suhu udara akan meningkat sehingga udara terasa panas. Sebaliknya, jika matahari tidak terik dan intensitas penyinarannya rendah, suhu udara akan menurun sehingga udara terasa sejuk sampai dingin. Terjadinya perubahan suhu dari panas ke dingin atau sebaliknya sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup yang ada di dalam suatu ekosistem karena perubahan suhu ini dapat mengakibatkan perubahan iklim dan curah hujan.
6) Kelembapan Daerah yang berhawa dingin seperti pegunungan lebih lembap daripada daerah yang berhawa panas seperti pantai. Tumbuhan yang hidup di dua daerah tersebut juga berbeda. Pada daerah lembap, lebih banyak terdapat tumbuhan yang memerlukan sedikit sinar matahari, seperti paku-pakuan, lumut, dan anggrek-anggrekan yang biasanya hidup secara epifit pada batu-batu lembap, batang kayu basah, dan lainnya. Di daerah panas, misalnya pantai, lebih banyak ditumbuhi tumbuhan, seperti bakau dan pohon kelapa.
c. Habitat
Suatu spesies dalam hidupnya selalu berada pada ekosistem tertentu. Tempat tinggal organisme di alam disebut habitat. Jadi, spesies mempunyai habitat dalam ekosistem. Misalnya berudu, habitatnya di air tenang atau di kolam yang banyak tumbuhan airnya. Dengan mengetahui habitat suatu spesies, kita dengan mudah akan mendapatkan spesies tersebut.
D Interaksi Antar Komponen Ekosistem
1. Interaksi Antar Organisme
Tiap individu makhluk hidup selalu bergantung dan berhubungan dengan individu lain, baik yang masih satu spesies maupun yang berbeda spesies. Interaksi antar organisme dalam ekosistem ini dapat berupa simbiosis. Simbiosis adalah interaksi antara dua individu yang hidup berdampingan. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut dengan simbion. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar oranisme beda spesies. Dalam hubungan ini, satu pihak akan untung dan pihak yang lain akan rugi. Contoh dari simbiosis parasitisme antara lain yang terjadi antara benalu dengan tumbuhan inangnya, cacing perut dengan manusia, dan cacing tambang dengan sapi. Dalam simbiosis parasitisme ini satu individu hidup dengan mengambil makanan dari organisme yang menjadi inangnya.
d. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dimana satu pihak diuntungkan sedangkan pihak lain tidak diuntungkan ataupun dirugikan. Contoh dari simbiosis komensalisme antara lain bunga anggrek dengan pohon yang ditumpanginya, ikan badut dengan anemon laut, dan ikan hiu dengan ikan remora.
e. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme beda spesies yang kedua pihaknya sama-sama untung. Contoh dari simbiosis mutualise antara lain bunga dengan kupu-kupu, burung jalak dengan kerbau, dan bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
2. Interaksi Antar Populasi
Dalam suatu komunitas, antara populasi yang satu dengan populasi yang lain selalu berlangsung interaksi baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Contoh dari interaksi antar populasi adalah alelopati. Interaksi alelopati terjadi jika satu populasi menghasilkan zat yang dapat menghambat tumbuhnya populasi lain. Contohnya adalahdi sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme, alelopati dikenal dengan istilah anabiosa. Contoh dari anabiosa adalah jamur Penicillium sp. yang menghasilkan antibiotik yang dapat menghalangi pertumbuhan bakteri tertentu.
Dalam interaksi ini antar populasi ini, terjadi juga kompetisi yang disebut dengan interspesifik. Kompetisi interspesifik terjadi jika terdapat kepentingan yang sama antar populasi sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Contoh dari persaingan interspesifik adalah kompetisi antara populasi rusa dengan populasi kuda untuk mendapatkan rumput.
Fenomena alelopati mencakup semua tipe interaksi kimia antartumbuhan, antarmikroorganisme, atau antara tumbuhan dan mikroorganisme. Interaksi tersebut meliputi penghambatan dan pemacuan secara langsung atau tidak langsung suatu senyawa kimia yang dibentuk oleh suatu organisme (tumbuhan, hewan atau mikrobia) terhadap pertumbuhan dan perkembangan organisme lain. Senyawa kimia yang berperan dalam mekanisme alelopati disebut alelokimia. Pengaruh alelokimia bersifat selektif, yaitu berpengaruh terhadap jenis organisme tertentu namun tidak terhadap organisme lain.
Alelokimia pada tumbuhan dibentuk di berbagai organ, mungkin di akar, batang, daun, bunga dan atau biji. Organ pembentuk dan jenis alelokimia bersifat spesifik pada setiap spesies. Pada umumnya alelokimia merupakan metabolit sekunder yang dikelompokkan menjadi 14 golongan, yaitu asam organik larut air, lakton, asam lemak rantai panjang, quinon, terpenoid, flavonoid, tanin, asam sinamat dan derivatnya, asam benzoat dan derivatnya, kumarin, fenol dan asam fenolat, asam amino nonprotein, sulfida serta nukleosida. Pelepasan alelokimia pada umumnya terjadi pada stadium perkembangan tertentu, dan kadarnya dipengaruhi oleh stres biotik maupun abiotik.
Alelopati tentunya menguntungkan bagi spesies yang menghasilkannya, namun merugikan bagi tumbuhan sasaran. Oleh karena itu, tumbuhan-tumbuhan yang menghasilkan alelokimia umumnya mendominasi daerah-daerah tertentu, sehingga populasi hunian umumnya adalah populasi jenis tumbuhan penghasil alelokimia. Dengan adanya proses interaksi ini, maka penyerapan nutrisi dan air dapat terkonsenterasi pada tumbuhan penghasil alelokimia dan tumbuhan tertentu yang toleran terhadap senyawa ini
Pengaruh alelopati terhadap pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut;
- Senyawa alelopati dapat menghambat penyerapan hara yaitu dengan menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan.
- Beberapa alelopat menghambat pembelahan sel-sel akar tumbuhan.
- Beberapa alelopat dapat menghambat pertumbuhan yaitu dengan mempengaruhi pembesaran sel tumbuhan.
- Beberapa senyawa alelopati memberikan pengaruh menghambat respirasi akar.
- Senyawa alelopati memberikan pengaruh menghambat sintesis protein.
- Beberapa senyawa alelopati dapat menurunkan daya permeabilitas membran pada sel tumbuhan.
- Senyawa alelopati dapat menghambat aktivitas enzim.
Proses pembentukkan senyawa alelopati sungguh merupakan proses interaksi antarspesies atau antarpopulasi yang menunjukkan suatu kemampuan suatu organisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup dengan berkompetisi dengan organisme lainnya, baik dalam hal makanan, habitat, atau dalam hal lainnya.
3. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berada di suatu tempat yang sama dan saling berinteraksi. Contohnya adalah komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme seperti padi, belalang, ular, tikus dan gulma. Sedangkan komunitas sungai terdiri dari ikan, udang, alga, plankton, dan pengurai. Antara komunitas sawah dan sungai, terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah serta peredaran organisme antar kedua komunitas tersebut.
Selain melibatkan organisme, interaksi antar komunitas juga dapat berupa aliran energi dan makanan, seperti pada daur karbon. Daur karbon terjadi dengan melibatkan dua komunitas yang berbeda misalnya laut dan darat.
Selain melibatkan organisme, interaksi antar komunitas juga dapat berupa aliran energi dan makanan, seperti pada daur karbon. Daur karbon terjadi dengan melibatkan dua komunitas yang berbeda misalnya laut dan darat.
E. Suksesi Ekosistem
suatu komunitas yang menyusun ekosistem, pada awalnya tidak langsung komplek atau beraneka ragam jenisnya, tetapi mengalami perkembangan secara perlahan-lahan. Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara bertahap dan menuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi. Suksesi dapat terjadi sebagai akibat dari perubahan lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem.
Ada beberapa konsep agar kita memahami suksesi ekosistem, diantaranya :
a. Suksesi berlangsung secara teratur, pasti, terarah, dapat diramalkan, dan berakhir dengan komunits klimaks.
b. Suksesi tidak lebih bergantian sjenis yang bersifat pionir oleh jenis-jenis yang lebih mantap ddan dapat menyesuaikan diri secara lebih baik dengan lingkkngan.
Tahap-tahap terjadinya suksesi adalah:
Agar lebih jelas tentang Proses Suksesi Ekosistem perhatikan contoh berikut ini!
Di kebun yang telah lama ditinggalkan, akan ditumbuhi berbagai jenis rumput. Dalam hal ini sudah terjadi invasi benih, dimulailah kolonisasi rumput pada tempat tersebut. Kemudian muncul semak, perdu, dan pohonpohon, sehingga di kebun tersebut terjadilah kompetisi untuk mendapatkan zat makanan, ruang, dan cahaya. Dalam komunitas yang terbentuk itu kompetensi akan berkurang, yang melalui penyesuaian terhadap lingkungan yang berubah-ubah. Jenis-jenis yang dapat bertahan akan terjadi interaksi dan saling ketergantungan, stabilitas dan keseimbangan komunitas dapat tercapai sehingga terbentuk menjadi hutan.
Proses perubahan dalam suksesi dari awal sampai mencapai keseimbangan yang mantap akan memakan waktu yang sangat lama. Jika ditinjau dari asal terjadinya, suksesi ada dua macam, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
Proses perubahan dalam suksesi dari awal sampai mencapai keseimbangan yang mantap akan memakan waktu yang sangat lama. Jika ditinjau dari asal terjadinya, suksesi ada dua macam, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
1. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi, apabila komunitas asal terganggu secara alami maupun buatan sehingga mengakibatkan kerusakan atau hilangnya komunitas asal secara total. Kemudian tumbuhkomunitas baru dengan komposisi habitat baru yang berbeda dengan komunitas asal. Secara ringkas tahap-tahapnya diuraikan sebagai berikut:
a. Terjadi perubahan habitat, setelah terganggu menuju kondisi yang memberi kehidupan.
b. Munculnya vegetasi perintis yang mampu hidup di habitat baru dalam beberapa waktu.
c. Terjadi perubahan komposisi habitat akibat aktivitas kehidupan vegetasi perintis.
d. Munculnya tanaman atau vegetasi sederhana lainnya sehingga memungkinkan semakin panjangnya rantai makanan.
2. Suksesi Sekundar
Suksesi sekunder terjadi apabila komunitas assal terganggu secara alami mauupun buatan sehingga mengakibatkan kerusakan komunitas asal, tetapi tidak merusak total kemudian tumbuh komunitas baru yang sebagian penyusunnya berasal dari komunitas awal.
Proses suksesi atau pertumbuhan komunitas menuju komunitas klimaks diawali dengan peristiwa invasi, yaitu suatu organisme yang berasal dari luar wilayah masuk ke dalam habitat baru. Selanjutnya, organisme yang dapat masuk kehabitat baru tumbuh dan menduduki serta mendominasi di habitat tersebut. Peristiwa ini disebut kolonisasi. Vegetasi yang pertama kali hidup dan membuka kemungkinan organisme lain untuk hidup dihabitat baru disebut vegetasi perintis.
F. Aliran Energi
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba di dalam tanah. Aliran Energi dalam Ekosistem hanya sekitar 10% energi yang lolos dari tiap tingkatan tropik. Aliran energi dalam ekosistem digambarkan dalam bentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan atau piramida ekologi.
1. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah serangkaian proses beralihnya energi dari sumbernya yakni tumbuhan melalui organisme yang memakan dan yang dimakan. Berikut contoh rantai makanan dan pembagiannya.
a. Pembagian Rantai Makanan
1) Rantai Pemangsa
Rantai ini merupanan dasar utama dimana tumbuhan hijau berlaku sebagai produsen. Peraluhan energinya dimulai dari organisme herbivora atau penyantap tumbuhan mengkonsumsi tanaman. Organisme herbivora ini disebut juga dengan nama konsumen tingkat I. Selanjutnya, organisme yang menyantap tumbuhan tersebut dimangsa oleh organisme lainnya yang disebut karnivora. Si karnovora tersebut kemudian dinamai Konsumen tingkat II. Selanjutnya adalah organisme yang memangsa karnivora maupun herbivora yakni omnivore dan dikenal dengan nama lain Konsumen tingkat III.
2) Rantai Parasit
Siklus rantai yang satu ini diawali dari organisme yang besar sampai organisme yang hidup sebagai parasit dengan mengambil makanan dari inang-nya. Contoh rantai makanan yang satu ini adalah cacing pita, jamur, benalu, kutu dan juga bakteri.
3) Rantai Saprofit
Rantai yang satu ini diawali dari matinya suatu organisme dan kemudian berujung pada daur ulang atau penguraian oleh jasad renik. Contohnya adalah jamur dan juga bakteri. Masing-masing rantai tidak berdiri sendiri melainkan saling berkesinambungan satu sama lain.
1. Rantai Makanan Menjadi Jaring Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa dimana terjadi perpindahan energi atau makanan dari yang satu ke mahluk hidup lainnya dalam suatu urutan tertentu. Berikut contoh rantai makanan yang sederhana:
Dari gambar di atas kita bisa melihat terjadi sejumlah peristiwa antara lain:
1. Rerumputan atau tumbuhan dimakan oleh organisme tikus.
2. selanjutnya, tikus dimangsa oleh sang ular.
3. Kemudian ular tersebut dimangsa oleh burung elang.
4. Saat sang elang meninggal, ia akan mati dan kemudian membusuk. Pada proses tersebut ia akan diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan kemudian diserap lagi oleh tanah tempat tanaman seperti rerumputan tumbuh.
Peristiwa-peristiwa tersebut di atas adalah rantai makanan. Dalam urutan tersebut kita bisa dengan mudah mengidentifikasi yang mana konsumen tingkat I yakni tikus, konsumen tingkat ke-II yakni ular, dan konsumen tingkat ke-III yakni elang.
b. Jaring-jaring Makanan
Ada banyak contoh rantai makanan lainnya. Dengan demikian bisa disimpulkan bahawa terdapat ragam jenis rantai makanan. Apabila rantai makanan yang satu berkaitan dengan rantai makanan lainnya maka akan terbentuk sesuatu yang dikenal dengan istilah jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan, yaitu peristiwa makan dan dimakan dalam suatu ekosistem sehingga terjadi perpindahan energi tanpa pola urutan tertentu atau sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan.Dalam jaring-jaring makanan, tidak ada lagi urutan yang runut seperti pada rantai makanan. Coba cermati gambar yang ada di bawah, dimana konsumen tingkat pertama tidak hanya satu, demikian selanjutnya.
c. Piramida Ekologi
d. Peranan Manusia dalam Perubahan Lingkungan
Beberapa kota di Indonesia dilanda banjir dan tanah longsor dalam beberapa tahun ini. Telah jatuh puluhan korban jiwa, ribuan penduduk perlu diungsikan, dan tak terhitung lagi banyaknya kerugian materi akibat berbagai bencana tersebut.
Telah diketahui bahwa lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, dan makhluk hidup serta perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraannya. Manusia merupakan bagian dari lingkungan. Oleh karena itu, manusia selalu dihadapkan pada masalah-masalah lingkungan dan perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi akibat perbuatan manusia.
1. Keseimbangan Lingkungan
Didalam suatu ekosistem senantiasa terjadi berbagai dinamika kehidupan, seperti gkungan rantai makanan, jarring-jaring makanan, produktifitas, siklus materi, aliran energy, dan piramida energi dan lainnya. Sifat dinamika kehidupan dalam suatu ekosistem bersifat flukuatif, lues, dan elastis serta dinamis. Jika dinamika kehidupan dalam suatu ekosistem berjalan secara normal sesuai peruntunkannya dan bersifat dinamis maka hal itu menggambarkan kndisi lingkungan dalam keadaan seimbang. Jadi, yang dimksud dengan lingkungan yang seimbang adalah lingkungan dimana seluruh dinamika ekosistemnya berjalan wajar dan dinamis yang ditandai dengan tidak adanya perrtumbuhan yang menyolok pada salah satu komponen ekosistem. Lingkungan yang seimbang akan memberikan daya dukung bagi makhluk hidup (termasuk manusia) yang tinggal di dalamnya.
2. Perbuatan Manusia Menyebabkan Perubahan Lingkungan
Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh dinamika penduduk, pemanfaatan/ pengelolaan lingkungan yang kurang bijaksana, kemajuan iptek, dan lain-lainnya. Tindakan-tindakan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Perusakan Hutan
Hutan merupakan tempat dimana terdapat banyak sumber daya alam yang mendukung kehidupan manusia secara terus-menerus. Namun, manusia mengambil dan memanfaatkan (ekploitasi) sumber daya hutan secara besar-besaran tanpa memperhatikan pemulihan dan pelestarian hutan.
b. Pembangunan Perumahan
Pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat, memberikan dampak kebutuhan perumahan yang meningkat. Oleh karena itu, pembangunan perumahan dilakukan besar-besaran, terutama di daerah yang banyak penduduknya tanpa konsep lngkungan yang baik dan tidak memperhatikan daya dukung lingkungan.
c. Urbanisasi
Pembangunan ekonomi yang tidak merata di pedesaan ddan di kota besar membuat banyak penduduk pindah dari desa ke kota.
d. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi bertujuan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberikan dampak yang merugikan, misalnya polusi/pencemaran air, dan lahan karena penggunaan pupuk anorganik secara berlebih dan erosi plasma nutfah.
3. Kerusakan Lingkungan Akbat Kegiatan Manusia
Kepulan asap hitam kendaraan bermotor selalu terjadi di sepanjang jalan, disertai suhu udara yang panas, dan kebisingan suara. Ketidaknyamanan ini kita rasakan jika kita berada dalam perjalana sehari-hari, baik di dalam kota ataupun dari kota ke kota lain.Kegiatan manusia yang merusak lingkungan antara lain sebagai berikut.
a. Pembuangan Limbah
Limbah merupakan sisa/hasil sampingan dari kegiatan produksi manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Limbah berdasarkan asalnya, terdiri atas dua macam yaitu limbah industry dan limbah rumah tangga (pemukiman).
b. Kegiatan Pertanian
Kegiatan pertanian dapat merupakan kegiatan yang merugikan manusia apabila tidak memperhatikan pengelolaan yang benar. Penggunaan pertisida yang berlebih atau secara terus-menerus akan menyebabkan polusi makanan yang dapat membahayakan manusia, serta membunuh beberapa jenis hewan yang tidak mengganggu (non target organism).
c. Ekploitasi Hutan
Hutan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, mempunyai nilai ekonimi, sebagai habitat jenis hewan dan menjaga keseimbangan air tanah pada musim hujan dan kemarau.
4. Polusi
Pengertian polusi menurut Environmintal Pollution Panel tahun 1965, dari “president Science ADVISORY Committee” Amerika Serikat adalah perubahan yang kurang menguntungkan terhadap lingkungan yang disebabkan oleh hasil aktivitas manusia secara keseluruhan atau sebagian, melalui pengaruh langsung atau tidak langsung, dari perubahan dalam pola energi, tingkat radiasi, susunan kimia-fisika, dan limbah dari organism. Zat dikatakan sebagai polutan apabila:
a. Kadarnya melebihi batas normal.
b. Berada pada waktu yang tidak tepat, dan
c. Berada pada tempat yang tidak semestinya.
Polusi dibedakan menjadi polusi udara, polusi air, polusi tanah, dan polusi suara.
a. Polusi Udara, disebabkan oleh debu, partikel-partikel, asap pembakaran, dan asap rokok.
b. Polusi Air, banyak lilmbah industry dan rumah tangga yang dibuang ke sungai, misalnya sampah organik, air detergen, dan persisida.
c. Polusi Tanah, sampah plastik tidak dapat hancur dengan cepat dalam tanah sehingga mengganggu porositas tanah.
d. Polusi Udar, polusi udara disebabkan oleh adanya berbagai macam suara dalam berbagai kekuatan suara, misalnya suara keributan di pasar, kendaraan bermotor, kereta api, pesawat terbang, dan petir.
5. Upaya Manusia dalam Mencegah dan Menanggulingi Kerusakan Lingkngan Banjir, tanah longsor, dan kelangkaan air bersih yang terjadi dibeberapa daerah membuat manusia mau tidak mau menyadari akn kerusakan lingkngan. Upaya manusia untuk menanggulangi kerusakan lingkungan.
a. Reboisasi dan penghijauan
b. Pembangunan berwawasan lingkungan
c. Penggunaan pupuk organik.
6. Melakuan Perbaikan Lingkungan
Pertanian, industry, dan transportasi menyebabkan perubahan lingkungan biotik yang menguntungkan. Selain itu, juga menyebabkan perubahan lingkungan yang merugiakan, yaitu adanya berbagai macam polusi, kerusakan lahan, kerusakan hutan, banjir, dan tanah longsor.
7. Penelitan Ilmiah tentang Pencemaran Lingkngan
Masalah kerusakan lingkungan terutama masalah pencemaran perlu dikelola. Penelolaan lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab para cendekiawan saja, tetapi juga tanggung jawab semua orang. Penanggulangan masalah polusi tidak lepas dari diadakannya penelitian-penelitian ilmiah yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang mempelajari masalah tersebut.
8. Pemanfaatan dan Daur Ulang Limbah untuk Kelestarian Lingkungan
Perkembangan penduduk dapat memberikan dampak negative, diantaranya tumpukan sampah di dekat pemukiman penduduk yang dapat menimbulkan bau tak sedap, lalat yang beterbangan, dan pemandangan yang tidak nyaman. Masih banyak limbah pemukiman maupun industry selain sampah yang menimbulkan masalah lingkungan.
DAUR BIOGEOKIMIA
BbbAda daur yang melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik), yang meliputi :
Kesimpulan
Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme. Dan abiotik merupakan komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati. Sama seperti biotik, komponen abiotik juga mempunyai fungsi dalam pemenuhan kebutuhan manusia, serta dapat mempengaruhi ekosistem dan merupakan lingkungan atau alam semesta yang tidak mengalami kehidupan, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan tumbuhan dan hewan, atau organisme lainnya dalam suatu ekosistem, contoh udara, air, tanah, unsur-unsur organik dan anorganik tanah. Abiotik juga merupakan bahan-bahan yang tidak bisa terurai oleh bakteri pembusuk misalnya kaleng, besi, plastic dan lain-lain, bahan-bahan ini di hasilkan dari limbah rumah tangga, dan limbah industri.
Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara berhadap dan munuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi. Berdasarkan kondisi habitatntya suksesi dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder. Manusia merupakan bagian dari lingkungan, manusia selalu dihadapkan pada masalah-masalah lingkup, diantaranya keseimbangan lingkungan, perubahan lingkungan dan sebagainya.
Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara berhadap dan munuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi. Berdasarkan kondisi habitatntya suksesi dibedakan menjadi suksesi primer dan suksesi sekunder. Manusia merupakan bagian dari lingkungan, manusia selalu dihadapkan pada masalah-masalah lingkup, diantaranya keseimbangan lingkungan, perubahan lingkungan dan sebagainya.
PERTANYAAN…? ?
Apa yang akan terjadi jika salah satu rantai hilang dari suatu rantai makanan ..??
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Petanian .2002.Profil kelembagaan dan Ketenangan Penyuluhan Pertanian.Pusat pengembangan penyuluhan pertanian,Jakarta
Wiradi, G. Dan Mekali. 1984. Penguasa tanah dan Kelembagaan. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
Wikipedia Indonesia.com
http://blogroll2001.wordpress.com/2008/02/03/kompetisi-blog
pixaby gambar .com
pixaby gambar .com
Tinggalkan komentar