Hi moms! Barangkali kita sering menebak apa yang dilakukan janin ketika ia bergerak atau menendang, lalu bergurau besok akan menjadi seorang pesepak bola, atau bayi yang baru lahir yang kita lihat masih nyenyak menutup mata dan tetiba sesekali merengek nangis ‘apa yang dipikirkan?’.
Sekarang Sebuah studi baru yang terbit 23 juli di jurnal Science, oleh para ilmuan dari Yale University akan mendukung anggapan anda, bahwa dalam arti tertentu, mamalia pada umumnya bermimpi tentang dunia yang akan mereka alami bahkan sebelum mereka lahir.
Penting untuk dicermati oleh setiap orang khususnya calon orang tua, bahwa pada akhirnya suasana lingkungan yang diciptakan oleh orang tua sebelum kelahiran menjadi quality control apakah nantinya anak ini akan tumbuh baik karena merasa bahwa di kehidupannya ia akan bahagia atau tidak.
Aktivitas ini menghilang segera setelah lahir dan digantikan oleh jaringan transmisi saraf yang lebih matang dari rangsangan visual ke otak, di mana informasi selanjutnya dikodekan dan disimpan.
Dalam studi tersebut, tim Crair, yang dipimpin oleh mahasiswa pascasarjana Yale, Xinxin Ge dan Kathy Zhang, mengeksplorasi asal-usul gelombang aktivitas ini. Mencitrakan otak tikus segera setelah lahir tetapi sebelum mata mereka terbuka, tim menemukan bahwa gelombang retina ini mengalir dalam pola yang meniru aktivitas yang akan terjadi jika hewan itu bergerak maju melalui lingkungan.
“Aktivitas seperti mimpi awal ini masuk akal secara evolusioner karena memungkinkan tikus untuk mengantisipasi apa yang akan dialaminya setelah membuka matanya, dan bersiap untuk segera merespons ancaman lingkungan,” kata Crair.
Lebih jauh, tim Yale juga menyelidiki sel dan sirkuit yang bertanggung jawab untuk menyebarkan gelombang retina yang meniru gerakan maju pada tikus neonatal. Mereka menemukan bahwa menghalangi fungsi sel amacrine starburst, yaitu sel di retina yang melepaskan neurotransmiter, mencegah gelombang mengalir ke arah yang meniru gerakan maju. Hal ini pada gilirannya mengganggu perkembangan kemampuan tikus untuk merespon gerakan visual setelah lahir.
Pembuktian, menariknya, di dalam retina tikus dewasa, sel-sel yang sama ini memainkan peran penting dalam sirkuit deteksi gerakan yang lebih canggih yang memungkinkan mereka merespons isyarat lingkungan.
Tikus, tentu saja, berbeda dari manusia dalam kemampuan mereka untuk dengan cepat menavigasi lingkungan mereka segera setelah lahir. Namun, bayi manusia juga dapat segera mendeteksi objek dan mengidentifikasi gerakan, seperti jari yang bergerak melintasi bidang penglihatan mereka, menunjukkan bahwa sistem visual mereka juga telah dipersiapkan sebelum lahir.
“Sirkuit otak ini diatur sendiri saat lahir dan beberapa pengajaran awal sudah dilakukan,” kata Crair. “Ini seperti bermimpi tentang apa yang akan Anda lihat bahkan sebelum Anda membuka mata.”
So, meskipun tidak memimpikan atau mencirikan akan menjadi seorang pesepak bola dikemudian hari. Lingkungan, suasana dan keadaaan orang tuanya bisa jadi refrensi bagi bayi tentang bagaimana kehidupannya nanti ketika ia bener bener di kehidupan. Seperti penjelasan diatas, ketika sistem itu diaganggu secara fisik perkembangannya secara lahir maka tidak menutup kemungkinan dengan sistem normal yang bisa saja menangkap refrensi kehidupannya buruk, ia lahir dan mengalami kerterhambatan dalam berkembang.
Jurnal Referensi:
- Xinxin Ge, Kathy Zhang, Ali S. Hamodi, Aude Martinez Sabino, Alexandra Gribizis, Michael C. Crair. 2021. Retinal waves prime visual motion detection by simulating future optic flow. Science, 2021; 373 (6553): eabd0830 DOI: 10.1126/science.abd0830
Tinggalkan komentar