Ada Tanda Kehidupan di Venus, Ilmuan Mengkonfirmasi!

admin

0 Comment

Link

Sebuah penelitian gabungan oleh ilmuan internasional dari School of Physics & Astronomy, Cardiff University. Jodrell Bank Centre for Astrophysics, The University of Manchester, UK. Department of Earth, Atmospheric, and Planetary Sciences, Massachusetts Institute of Technology, USA. Department of Astrophysics and Atmospheric Science, Kyoto Sangyo University, Japan. Department of Physics, Imperial College London, UK. Cardiff and Royal Observatory Greenwich, London, UK. School of Physical Sciences, The Open University, Milton Keynes, UK. EAO/JCMT (James Clerk Maxwell Telescope). Mereka menemukan Fosfin diplanet Venus, dan penelitian ini terbit di 3 makalah berbeda dalam jurnal astrobiology dan natur astronomy.

Tim dari Universitas Cardiff di Inggris, yang pertama kali melihat tanda-tanda fosfin dalam pengamatan dari James Clerk Maxwell Telescope (JCMT) yang dioprasikan oleh East Asian Observatory, di Hawai’i. Mereka mengamati Venus pada panjang gelombang sekitar 1 milimeter, lebih panjang dari yang dapat dilihat mata manusia, Mereka menggunakan 45 antena dari Atacama Large Millimeter / submillimeter Array (ALMA) di Chile, teleskop yang lebih sensitif yang bekerjasama dengan European Southern Observatory (ESO).

Tim internasional yang terdiri dari para peneliti dari Inggris, AS dan Jepang, memperkirakan bahwa fosfin ada di awan Venus dengan konsentrasi kecil, hanya sekitar dua puluh molekul dalam setiap miliar. Mereka melakukan perhitungan untuk melihat apakah jumlah ini bisa berasal dari proses alami non-biologis di planet ini. Beberapa gagasan termasuk sinar matahari, mineral yang terlempar ke atas dari permukaan, gunung berapi, atau kilat, tetapi tidak ada pendekatan yang lebih baik kareba Sumber-sumber non-biologis ini ditemukan hanya menghasilkan paling banyak sepersepuluh ribu jumlah fosfin yang dilihat oleh teleskop di venus.

Membandingkan jumlah fosfin yang diamati (yang terdiri dari hidrogen dan fosfor) di Venus, organisme darat hanya perlu bekerja sekitar 10% dari produktivitas maksimumnya, menurut tim. Bakteri bumi diketahui membuat fosfin dengan cara mengambil fosfat dari mineral atau bahan biologis, menambahkan hidrogen dan pada akhirnya mengeluarkan fosfin. Setiap organisme di Venus mungkin akan sangat berbeda dengan sepupu Bumi mereka, tetapi mereka juga bisa menjadi sumber fosfin di atmosfer.

Penelitian lain oleh tim Pusat Regional ALMA Inggris dan Universitas Manchester. Sangat yakin dengan apa yang dideteksi, penyerapan samar pada panjang gelombang yang tepat menjadi gas fosfin, di mana molekul diterangi oleh awan yang lebih hangat di bawah, ungkap peneliti yang terbit di nature Astronomy

Sedangkan Anggota tim lainnya dari Massachusetts Institute of Technology di AS, telah menyelidiki fosfin sebagai gas “biosignature” dari kehidupan non-oksigen di planet sekitar bintang lain, karena kimia normal membuat sangat sedikit. “Menemukan fosfin di Venus adalah bonus yang tidak terduga! Penemuan ini menimbulkan banyak pertanyaan, seperti bagaimana organisme dapat bertahan hidup. Di Bumi, beberapa mikroba dapat mengatasi hingga sekitar 5% asam di lingkungan mereka tetapi awan Venus hampir seluruhnya terbuat dari asam. Kata Clara Sousa-Silva pemimpin penelitian untuk tin ini”

Para peneliti yakin penemuan mereka sangat penting, dengan mengesampingkan bagaimana itu terjadi mereka mengakui bahwa memastikan keberadaan “kehidupan” membutuhkan lebih banyak pekerjaan. Meskipun awan tinggi Venus memiliki suhu hingga 30 derajat Celcius, mereka sangat asam sekitar 90% asam sulfat menimbulkan masalah besar bagi mikroba yang mencoba bertahan di sana.

“Mengesampibgkan Produksi non-biologis fosfin di Venus oleh pemahaman kami saat ini Mengonfirmasi keberadaan dari Kehidupan di atmosfer Venus akan menjadi terobosan besar untuk astrobiologi; oleh karena itu, penting untuk menindak lanjuti hasil yang menarik ini dengan studi teoretis dan observasi, kata Astronom ESO dan Manajer Operasi Eropa ALMA Leonardo Testi, yang tidak berpartisipasi dalam studi baru ini, mengatakan: “

Jurnal Referensi:

  • Jane S. Greaves, William Bains, Paul B. Rimmer, Anita M. S. Richards, Hideo Sagawa, David L. Clements, Janusz J. Petkowski, Clara Sousa-Silva, Sara Seager, Sukrit Ranjan, Emily Drabek-Maunder, Annabel Cartwright, Ingo Mueller-Wodarg, Zhuchang Zhan, Helen J. Fraser, Per Friberg, Iain Coulson, E’lisa Lee, Jim Hoge. 2020. Phosphine gas in the cloud decks of Venus. Nature Astronomy, Sept. 14, 2020; DOI: 10.1038/s41550-020-1174-4
  • Sara Seager, Janusz J. Petkowski, William Bains, Noelle C. Bryan, Peter Gao, Sukrit Ranjan, Jane Greaves. 2020. The Venusian Lower Atmosphere Haze as a Depot for Desiccated Microbial Life: A Proposed Life Cycle for Persistence of the Venusian Aerial Biosphere. Astrobiology, 2020; DOI: 10.1089/ast.2020.2244
  • Clara Sousa-Silva, Sara Seager, Janusz Jurand Petkowski, Zhuchang Zhan, Sukrit Ranjan, Renyu Hu, William Bains. 2020. Phosphine as a Biosignature Gas in Exoplanet Atmospheres. Astrobiology, 2020; 20 (2): 235 DOI: 10.1089/ast.2018.1954

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar