5 Tantangan Cloud Hybrid Masa depan. Hybrid cloud adalah layanan cloud terintegrasi yang menggunakan cloud publik dan privat untuk menjalankan fungsi yang berbeda. Signifikansinya sedang meningkat, karena sifat dinamis dari pekerjaan dan keserbagunaan. Sebelumnya pelanggan biasanya memiliki banyak vendor cloud untuk beban kerja mereka. Sekarang, Arsitektur baru memungkinkan pelanggan untuk menemukan sumber daya jaringan yang dihosting di platform cloud publik, pribadi, atau hybrid untuk mencapai kelincahan, kinerja, keamanan, dan efisiensi operasional maksimum.
5 Tantangan Cloud Hybrid Masa depan
Baca Juga: 5G di Indonesia
1. Lebih Banyak NVMe Dalam Jaringan
Non-volatile memory express (NVMe) adalah spesifikasi antarmuka perangkat logis terbuka untuk mengakses media penyimpanan yang terpasang melalui bus PCI Express (PCIe). Ini memanfaatkan memori flash dari solid-state drive (SSD), kartu tambahan PCI Express (PCIe), kartu M.2, dan lainnya untuk memberikan kinerja tinggi.
2. Platform cloud sendiri menjadi semakin hybrid
Fase “terburu-buru ke cloud publik” kemungkinan akan surut relatif terhadap beberapa tahun terakhir. Itu karena organisasi tidak lagi harus selalu memindahkan aplikasi ke platform cloud publik untuk mendapatkan manfaat yang menyertainya. Mereka semakin bisa mendapatkan keuntungan yang sama atau serupa di pusat data mereka sendiri.
3. Kesesuaian beban kerja-lingkungan adalah prioritas utama
Semua poin di atas menunjukkan tren yang berkembang ke arah yang lebih holistik dan merasionalisasi portofolio aplikasi berdasarkan kasus per kasus. Dengan kata lain: Organisasi yang berpikiran maju lebih mampu menyesuaikan beban kerja dengan lingkungan terbaik berdasarkan berbagai kriteria yang paling penting bagi mereka, apakah biaya, kinerja, kepatuhan, keahlian, kebutuhan khusus industri, dan sebagainya.
4. Keamanan menganggap cloud-native
Karena budaya kerja hibrid menjadi norma, memastikan keamanan di seluruh cloud dan infrastruktur lokal menjadi lebih penting dari sebelumnya. Ada evolusi baru dalam keamanan yang akan menjadi fokus karena jumlah beban kerja berbasis layanan mikro terus meningkat dan teknologi cloud-native menjadi sarana untuk menghadirkan kemampuan digital modern.
5. Strategi cloud dan arsitektur cloud perusahaan
Organisasi saat ini membutuhkan arsitektur yang dapat berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan bisnis; masa depan mereka tergantung padanya. Jika cloud hybrid menjadi model infrastruktur IT terkemuka, mengembangkan arsitektur dan strategi cloud adalah langkah penting berikutnya bagi organisasi yang menjalani transformasi digital, tetapi sejumlah bisnis yang mengejutkan tidak memilikinya.
Refrensi: analyticsinsight
Tinggalkan komentar