Dua proyek penelitian besar yang dilakukan di Pusat Penelitian Gerontologi dan Fakultas Ilmu Olahraga dan Kesehatan menyediakan data untuk penelitian ini: dari total 314 pria dan wanita lanjut usia berusia 70 hingga 85 tahun yang berpartisipasi dalam studi PASSWORD, dan dari 1.098 paruh baya. wanita berusia 47 hingga 55 tahun yang berpartisipasi dalam studi ERMA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraversi tinggi dan neurotisme rendah dikaitkan dengan aktivitas fisik waktu luang yang lebih tinggi pada wanita paruh baya. Wanita yang mendapat skor tinggi dalam hal ekstraversi melaporkan lebih banyak aktivitas fisik. Sedangkan Wanita yang mendapat skor tinggi dalam neurotisme melaporkan lebih sedikit aktivitas fisik.
Individu yang mendapat skor tinggi dalam ekstraversi biasanya bersifat sosial, aktif dan banyak bicara. Skor tinggi pada neuroticism menunjukkan kecenderungan memiliki perasaan negatif, seperti kecemasan dan mengasihani diri sendiri.
“Meskipun kedua metode menilai frekuensi, durasi dan intensitas aktivitas fisik, mereka mengukur sebagian aspek yang berbeda dari aktivitas fisik,” jelas peneliti postdoctoral Tiia Kekäläinen dari Pusat Penelitian Gerontologi. “Pemantau aktivitas lebih baik dalam menangkap semua aktivitas pijakan harian sedangkan pelaporan mandiri lebih baik menghitung semua jenis aktivitas fisik. Oleh karena itu, wajar jika hasilnya sebagian berbeda di antara ukuran aktivitas fisik yang berbeda. Penting untuk menggunakan kedua cara tersebut untuk menilai aktivitas fisik. perilaku aktivitas. “
Kepribadian dapat menjelaskan cara individu menilai tingkat aktivitas fisik mereka sendiri. Hasilnya menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua dengan skor neurotisme tinggi melaporkan aktivitas fisik yang lebih sedikit daripada yang diukur dengan akselerometer.
Istilah
- Ekstraversi yaitu perilaku sosial, bergaul dan banyak bicara
- Neuroticism menggambarkan kecenderungan untuk mengalami perasaan negatif.
“Selain kemauan yang lebih rendah untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik, kecenderungan semacam ini tampaknya terkait dengan perilaku aktivitas fisik yang kurang dilaporkan. Informasi tentang peran kepribadian dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi kelompok risiko untuk ketidakaktifan dan dalam pekerjaan promosi aktivitas fisik. “
Journal Reference:
- Tiia Kekäläinen, Antonio Terracciano, Tiina Savikangas, Matti Hyvärinen, Eija K. Laakkonen, Tuija H. Tammelin, Timo Rantalainen, rho M. Kujala, Markku Alen, Vuokko Kovanen, Timo Törmäkangas, Sarianna Sipilä, Katja Kokko. 2020. Accelerometer-measured and self-reported physical activity in relation to extraversion and neuroticism: a cross-sectional analysis of two studies. BMC Geriatrics, 2020; 20 (1) DOI: 10.1186/s12877-020-01669-7
Tinggalkan komentar