NILAI HAMBATAN RESISTOR

0 Comment

Link
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh….

Alhamdulillah Allah masih memberikan kita kesempatan hingga saat ini untuk menyelesaikan tugas-tugas kita yang belum terselesaikan. Kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai komponen-komponen dasar elektronika yang menyusun berbagai peralatan elektronika yang sering kita pergunakan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kali ini kita akan membahas komponen yang paling dasar, yaitu resistor  Komponen yang satu ini tentu bukan hal yang asing bagi kita, apa lagi teman-teman yang sudah SMA kelas XII. Kita akan membahas mengenai karakteristik resistor, kegunaan dan macam-macamnya.

Ayok langsung saja simak tulisan berikut ini.

TAHANAN LISTRIK

Kita mulai dengan membahas apa yang akan terjadi apabila kita menggunakan nilai-nilai tegangan listrik yang berbeda untuk mengalirkan arus melalui sebuah konduktor. Di dalam kebanyakan rangkaian listrik, kita menyambung-nyambungkan berbagai komponen rangkaian dengan menggunakan kawat-kawat tembaga. Hal ini disebabkan karena tembaga adalah sebuah bahan konduktor listrik yang sangat baik. Tembaga memiliki tahanan listrik yang sangat rendah.
Akan tetapi, sejumlah sambungan pada rangkaian membutuhkan tahanan listrik yang lebih besar daripada yang diberikan oleh kawat tembaga. Inilah alasan mengapa kita menggunakan resistor(Bishop, 2004:30).

Resistor adalah komponen elektrik yang berfungsi memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik. Setiap benda adalah resistor karena pada dasarnya tiap benda dapat memberikan hambatan listrik. Dalam rangkaian listrik dibutuhkan resistor dengan spesifikasi tertentu, seperti besar hambatan, arus maksimum yang boleh dilewatkan, dan karakteristik hambatan terhadap suhu dan panas (Budiharto, 2005:30).

Resistor

Foto di atas memperlihatkan sebuah resistor tetap (fixed resistor) yang tipikal. Resistorresistor jenis ini dijual pada suatu kisaran nilai tahanan tertentu, mulai dari <1 ohm hingga 10 Mohm. Gambar disebelahnya memperlihatkan dua simbol yang berbeda, yang digunakan untuk merepresentasikan resistorresistor di dalam sebuah diagram rangkaian listrik.

Resistorresistor dibuat dengan nilai-nilai tahanan tertentu (dalam satuan Ohm):
1,0    1,1    1,2    1,3    1,5    1,6    1,8    2,0    2,2    2,4    2,7    3,0
3,3    3,6    3,9    4,3    4,7    5,1    5,6    6,2    6,8    7,5    8,2    9,1

setelah 24 nilai ini, urutan nilai yang sama akan diulangi dalam kelipatan-kelipatan puluhan:
10      11      12     13………hingga………….82       91              kemudian
100     110      120    130………..hingga………..820     920      selanjutnya
1k      1,1k    1,2k    1,3k    1,5k…………hingga………….8,2k     9,1k       (k=kilo ohm)
10k      11k      12k     13k………hingga………….82k       91k
100k     110k      120k    130k………..hingga………..820k     920k    1M      (M=mega ohm)

Rangkaian 24 nilai tahanan ini disebut sebagai seri E24 (Bishop, 2004:30).

Nah, bagi teman-teman yang mau tahu cara menghitung nilai tahanan resistor, perhatikan gambar berikut:

Perhatikan resistor di atas, warna cincinnya berturut-turut adalah: Kuning-Ungu-Hitam-Orange-Coklat
kuning = 4
Ungu = 7
Hitam = 0
Orange = 3
Coklat = 1

Masing-masing warna cincin memiliki nilai yang berbeda-beda seperti yang ada pada tabel di atas. Pada cincin pertama, kedua dan ketiga menunjukkan tiga angka paling depan, cincin keempat pengali dan cincin kelima merupakan nilai toleransi.
 Jadi nilai resistor di atas adalah: 470 X 10^3 Ohm +-1% atau 470 Kohm +-1%

Pada peralatan seperti radio dan amplifier (model lama) sering dijumpai terdapat pengatur volume atau nada yang menggunakan tombol yang dapat diputar, tombol tersebut adalah salah satu komponen resistor variabel, yaitu resistor yang dapat diubah-ubah nilai hambatannya. Perubahan resistansi (nilai tahanan) akan mengubah besar arus yang menggerakkan membran speaker (Budiharto, 2005:30)..

Potensiometer (resistor variabel)

Contoh lain resistor adalah termostat. Resistor ini nilai resistansinya berubah seiring berubahnya temperatur lingkungan, ada dua jenis termistor yaitu NTC dan PTC.
contoh resistor jenis yang lainnya adalah LDR (Light Dependent Resistor)
Lebih lengkap mengenai termostat (termistor) dan LDR, akan kita bahas di lain kesempatan. InsyaAllah…..

Itu dulu ya sobatku sekalian mengenai resistor, semoga bermanfaat untuk sobat sekalian. Dan untuk rangkaiannya, InsyaAllah kita posting setelah beberapa komponen dasar lainnya..

Wassalamu’alaikum Warahmatullah……

Daftar Pustaka
Bishop, Owen.2004.Dasar-Dasar Elektronika.Jakarta: Erlangga.

Budiharto, Widodo dan Firmansyah, Sigit.2005.Elektronika Digital Dan Mikroprosesor. Yogyakarta:                Penerbit ANDI

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar