Cara Uji Kadar Protein Metode Kjeldahl dan Penjelasannya. Protein adalah senyawa makro dengan berat molekul antara lima ribu sampai beberapa juta.
Protein merupakan rantai-rantai panjang asam amino yang berikatan satu sama lain dalam suatu ikatan yang disebut ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen; dan beberapa asam amino wa mengandung unsur- unsur fosfor, besi iodium, dan kobalt.
Baca juga: Metode Uji Karbohidrat UV-Vis
Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
Metode Kjeldahl
Prinsip uji kadar protein metode Kjeldahl merupakan metode sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam amino, protein, dan senyawa yang mengandung nitrogen.
Metode kjeldahl merupakan metode yang cukup populer untuk menetapkan kadar protein yang tidak larut atau protein yang mengalami koagulasi akibat proses pemanasan. Metode kjeldahl merupakan metode tidak langsung pada uji kadar protein yang menargetkan kadar Nitrogen dalam protein sehingga disebut juga sebagai metode kasar. Dengan mengalikan hasil analisis Nitrogen yang didapat dengan faktor konversi bahan maka diperoleh nilai protein dalam bahan uji tersebut.
Metode kjeldahl dapat digunakan untuk analisis sampel padat dan cair seperti susu. (Gusti, 2020)
Uji Kadar Protein Metode Kjeldahl
Metode Analisis Kadar Protein (Semi Makro Kjeldahl, Sudarmadji dkk, 2007)
- Timbang sampel sebanyak 0,5 gram dan masukkan dalam labu Kjeldahl.
- Tambahkan katalis yang berupa campuran Na²SO⁴, dan CuSO⁴ (20:1) sebanyak 1 gram.
- Tambahkan H²SO4 pekat sebanyak 6 ml ke dalam Labu Kjeldahl
- Panaskan semua bahan dalam Labu Kjeldahl, Term/pemanas listrik (600 watt) dalam lemari asam pada suhu 350 °C selama 2-3 jam hingga mendidih dan cairan menjadi jernih.
- Matikan pemanas dan biarkan bahan dingin.
- Tambahkan 200 ml aquades ke dalam labu Kjeldahl, kocok kemudian tuangkan di dalam labu Destilasi.
- Tambahkan NaOH 40% 25-30 mL ke dalam labu Destilasi
- Destilasi sampel hingga diperoleh 150 mL larutan (disiapkan erlenmeyer 250 mL yang herisi campuran 10 ml asam borat 2% dan 4-5 tetes indikator conway (campuran metil merah dan brom kresol hijau dalam etanol absolute) sebagai penampung destilat).
- Titrasi 150 mL destilat dengan HCI 0,1 N hingga larutan yang tepat berubah warna dari hijau menjadi merah muda.
- Catat volume HCI yang diperoleh untuk mentitrasi.
Tinggalkan komentar