Apakah Orang Kidal Lebih Pintar? Bukti Ilmiah

Kebanyakan orang 85 hingga 90% tidak kidal, dan tidak ada populasi di Bumi di mana mayoritas adalah orang kidal.

Orang kidal tidak selalu dilihat secara positif. Bahkan di indonesia orang kidal sering menjadi bahan olok-olokan, dalam pamflet tahun 1936 “The Prevention and Correction of Left-Handedness in Children,” oleh J.W. Conway, secara nyata kidal digambarkan sebagai “penyakit” yang serius dan bermasalah seperti rakhitis dan pneumonia.

Prasangka terhadap orang kidal memiliki akar yang dalam dan tertanam dalam bahasa kita. Bahkan menjadi pribahasa umum seperti Menjadi “tangan kanan” orang kepercayaan, sementara menjadi “tangan kiri” dianggap dalam posisi yang lebih buruk.

Dalam akar tatanan bahasa Inggris kuno “lyft” berarti lemah atau rusak, sedangkan kata “benar” diberi kehormatan tambahan yang berarti benar secara faktual, dibenarkan secara moral, atau “hak moral atau hukum.”

“Left and Right”

Di Prancis untuk kiri adalah “gauche,” yang dalam bahasa Inggris dan Prancis berarti “canggung atau tidak bijaksana,” sementara “droite,” kata Prancis untuk kanan, berarti “gesit.” Lebih jauh lagi, kata Romawi untuk kiri adalah “jahat”, sedangkan kata mereka untuk kanan, atau “dexter,” berarti ketangkasan.

Bahkan penelitian modern mengakui beberapa kelemahan dari persuasi kidal. Secara statistik dikaitkan dengan skizofrenia, disleksia, dan kanker payudara.

Tapi tunggu dulu prasangka itu nampaknya tidak lagi berarti, karena banyak orang kidal yang telah menjadi ikon sejarah dan kontemporer yang mengesankan.

Ada 10% populasi Orang kidal di dunia. Dan pandangan pandangan sekilas mengungkapkan bahwa banyak pembaharu adalah orang kidal. Misalnya, tiga dari enam presiden Amerika terakhir adalah orang kidal: George H.W. Bush, Bill Clinton dan Barack Obama. Selain itu, banyak eklektik outlier yang telah mengguncang dunia dengan tangan kidal.

Berikut daftar para ilmuan dan orang-orang paling berpengaruh didunia dengan tangan kidal: (The New York Times, 2019)

  • Michelangelo adalah seorang pelukis, pemahat dan arsitek zaman Renaissance. Ia terkenal dengan sumbangan ilmu anatomi dalam Seni Rupa
  • Leonardo da Vinci adalah seorang pelukis, pemahat, arsitek, penemu, ilmuwan, penulis, dan filsuf asal Italia di masa Renaisans.
  • Paul McCartney, seorang penyanyi personil the beatles, bersama jhon lenon menciptakan lagu paling sukses.
  • David Bowie, seorang penyanyi, penulis lagu, multi-instrumentalist, arranger, produser rekaman, dan mixer dari Inggris 
  • Jimi Hendrix, seorang musisi, penyanyi, penulis lagu, gitaris dan tokoh budaya Amerika
  • James Baldwin, seorang novelis, dramawan, eseis, kritikus sosial dan penyair berkebangsaan Amerika Serikat.
  • Nikola Tesla seorang penemu, fisikawan, teknisi mekanika, dan teknisi listrik berkebangsaan Serbia-Amerika. 
  • Oprah Winfrey, seorang selebriti dan pengusaha Amerika Serikat yang masuk dalam daftar sebagai salah satu milarder dunia
  • Bill Gates seorang tokoh bisnis, investor, filantropis dan penulis asal Amerika 
  • Steve Jobs seorang penemu dan tokoh bisnis dan Amerika Serikat.

Meskipun sekarang stigma terhadap kidal telah memudar di banyak tempat, para ilmuwan masih dibingungkan oleh pembagian kanan-kiri. Para peneliti masih mencoba untuk memahami apa yang membuat orang lebih memilih satu tangan daripada yang lain dan mengapa orang kanan mendominasi.

Dalam persefektif individu, Para ilmuwan melaporkan pada tahun 2005 dalam jurnal Neuropsychologia bahwa janin akan menunjukkan preferensi tangan di dalam rahim (dengan mengisap ibu jari satu tangan), kecenderungan yang berlanjut setelah mereka lahir.

Meskipun tidak ada gen kanan atau kiri, DNA tampaknya memainkan peran dalam penggunaan tangan. Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan di Brain: A Journal of Neurology, para peneliti di University of Oxford mengamati DNA sekitar 400.000 orang di Inggris dan menemukan bahwa empat wilayah genom umumnya dikaitkan dengan kidal. Tiga dari empat wilayah ini terlibat dalam perkembangan dan struktur otak. Beberapa peneliti berharap bahwa mempelajari perbedaan biologis antara kidal dan kanan dapat menjelaskan bagaimana otak mengembangkan spesialisasi di belahan kanan dan kirinya.

Dalam persfektiv evolusi, Para peneliti dapat mendeteksi hal ini dalam catatan arkeologi dengan mencari ciri-ciri anatomi tertentu dalam kerangka prasejarah, seperti asimetri dalam ukuran dan kepadatan tulang lengan, dan dengan memeriksa alat prasejarah. Jika Anda tahu bagaimana alat itu dipegang dan bagaimana menggunakannya, maka Anda dapat melihat jejak keausannya” untuk menentukan apakah seorang kiri atau kanan menggunakan alat tersebut, kata Natalie Uomini, seorang ilmuwan senior di Institut Max Planck untuk Sains. Sejarah Manusia di Jerman. Para ilmuwan bahkan dapat melihat arah goresan diagonal pada gigi fosil untuk melihat tangan mana yang digunakan orang untuk merobek daging atau kulit binatang di mulut mereka.

Jejak evolusi Kaum kanan telah mendominasi semenjak awal bahkan sekaranglah manusia banyak yang kidal, para peneliti juga menganggap sebagai sebuah keanehan orang kidal hanya berjumlah minoritas, beberapa spesies hewan besar seperti kera mendapat pembagian hampir sama rata kanan dan kidal 50:50. Muncul teori menjawab hal ini mengapa manusia mempertahankan minoritas kidal dalam evolusiny?. “Hipotesis pertempuran” yaitu Idenya adalah bahwa dalam pertarungan satu lawan satu, atau dalam pertempuran dengan senjata, ada keuntungan evolusioner menjadi minoritas kidal, Anda memiliki keuntungan yang mengejutkan karena kebanyakan orang terbiasa bertarung melawan orang yang tidak kidal.” Keunggulan kidal itu telah ditunjukkan dalam olahraga satu lawan satu seperti anggar, para ilmuwan melaporkan pada 2010 dalam jurnal Laterality.

Bukti ilmiah orang kidal lebih pintar dari orang kanan

iStock
Para peneliti melihat perbedaan dalam prestasi matematika antara lebih dari 2.300 siswa kidal dan kanan antara usia 6 dan 17 di Italia. Meskipun tidak ada perbedaan ketika melihat masalah matematika yang lebih mudah, siswa kidal memiliki keunggulan yang signifikan pada masalah yang lebih sulit, seperti mengasosiasikan fungsi matematika ke sekumpulan data, menurut studi tahun 2017 di jurnal Frontiers, dipimpin oleh Giovanni Sala, asisten profesor di Institute for Comprehensive Medical Science di Fujita Health University di Jepang.

Tapi bagaimana tangan dominan seseorang memiliki pengaruh dengan kemampuan matematika? Orang kidal dikaitkan dengan beberapa perbedaan mengejutkan dalam arsitektur otak. Sebuah meta-analisis tahun 1995 dari 43 studi dalam jurnal Psychobiology menentukan bahwa orang kidal memiliki corpus callosum yang jauh lebih besar (kumpulan serabut saraf yang menghubungkan dua belahan otak) daripada orang kanan.

“Kemungkinan bahwa hubungan yang lebih kuat antara dua belahan memungkinkan orang kidal memiliki kemampuan spasial yang lebih kuat, dan kita tahu bahwa kemampuan spasial terhubung dengan matematika karena matematika sering dikonseptualisasikan di seluruh ruang,” kata Sala, yang melakukan penelitiannya saat di University of Liverpool di Inggris

Apakah anggapan orang kidal lebih pintar selalu benar?
Dalam beberapa kasus, kondisi spesial bergantung pada bagaimana seseorang menjadi kidal. “Tangan adalah sifat yang sangat kompleks, dan khususnya kidal dapat menjadi keuntungan atau kerugian tergantung pada apa yang menyebabkan orang menjadi kidal ” kata Sala dilansur dari Live Science. Terkadang, “kidal dapat disebabkan oleh semacam kerusakan otak, ketika belahan kanan harus mengambil alih karena ada semacam kerusakan di belahan kirir.”

Jenis kerusakan ini dapat disebabkan oleh lesi hemisfer yang terjadi sebelum lahir, menurut sebuah penelitian tahun 1985 di jurnal Brain and Cognition. Jika lesi terjadi di belahan otak kiri, maka ini dapat menyebabkan individu tersebut lebih banyak menggunakan belahan kanan otaknya. Karena belahan otak diindeks silang (artinya belahan kiri mengontrol sisi kanan tubuh, dan sebaliknya), belahan kanan yang dominan dapat menyebabkan kidal. Studi ini menyebut ini sebagai “kidal patologis,” dan mencatat bahwa hal itu dapat menyebabkan kesulitan belajar. Dengan kata lain, terkadang menjadi kidal dikaitkan dengan masalah belajar.

Ini berarti bahwa hubungan tangan kidal dengan kecerdasan masih perlu diuji lebih lanjut, namun yang pasti pelaku tangan kiri dan kanan memiliki potensi masing-mading untuk unggul.

Jurnal Refrensi:

  • Live science
  • Eleni Ntolka, Marietta Papadatou-Pastou. 2021 Right-handers have negligibly higher IQ scores than left-handers: Systematic review and meta-analyses. Neuroscience and Behavioral Review. doi: 10.1016/j.neubiorev.2017.08.007.
  • Giovanni Sala, Michela Signorelli,, 
  • Giulia Barsuola, Martina Bolognese and Fernand Gobet. 2021. The Relationship between Handedness and Mathematics Is Non-linear and Is Moderated by Gender, Age, and Type of Task. Frontiers in Psychology Cognitive Science: https://doi.org/10.3389/fpsyg.2017.00948
  • Driesen, Naomi R. Raz, Naftali. 2021. The influence of sex, age, and handedness on corpus callosum morphology: A meta-analysis. https://psycnet.apa.org/record/1996-25588-001
  • P Satz et al. 2021. The pathological left-handedness syndrome. Brain and Cognition. doi: 10.1016/0278-2626(85)90052-1.
  • Lauren Julius Harris. 2021. In fencing, what gives left-handers the edge? Views from the present and the distant past. Laterality: DOI:10.1080/13576500701650430

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *