8 Cara Mencegah Difteri

Mahsun saleh S.Si

0 Comment

Link

         Indonesia Selama bulan November 2017  , lebih dari 622 kasus di 20 provinsi dan lebih dari 32 orang dilaporkan meninggal dunia .  selama rentang waktu  2011-2017  tahun ini menjadi tahun dengan kasus difteri tertinggi . Pada tahun 2016 ,  Organisasi kesehatan dunia (WHO)   mencatat ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan diseluruh dunia diantara angka tersebut Indonesia menyumbang 342 kasus.

Gejala – Gejala Difetri

         Difetri sebagian besar menyerang anak – anak usia 1- 9 tahun dan juga pada lansia dengan indikasi kesulitan bernafas karena adanya indicator penutup dibagian belakang tenggorokan , diikuti dengan rasa nyeri pada tenggorokan . Selain itu  juga dapat memengaruhi kulit , demam ,  pembengkakan kelenjar getah bening dan lemas , perasaan yang tidak nyaman , Batuk dll . efek tertinggi dari Difetri adalah kematian kata ‘’sigit prihotomo (deputi bidang koordinasi peningkatan kesehatan , 11/12/2012).

          Beberapa tipe yang rentan diserang difteri , yaitu seseorang yang memiliki system gangguan imun karena terinveksi virus lain atau merupakan gangguan imun turunan ( AIDS) , system imun yang lemah ( anak- anak dan lansia ).  umunya difetri dapat menyerang dengan cepat pada dua keadaan , yaitu orang yang tidak pernah imunisasi dan orang yang melakukan proses imunisasi yang tidak lengkap .

Proses Distribusi Difteri

         Bakteri Corynebacterium diphtheria umumnya menyerang bagian tenggorokan dan menghasilkan racun yang membunuh sel-sel sehat tenggorokan . sel-sel tenggorokan yang mati ini , kemudian mengalami penumpukan di tenggorokan bagian belakang sehingga menghambat proses pernapasan  . selain itu racun – racun tersebut jug dapat berdistribusi kebagian tubuh yang lain dan dapat menyerang bagian – bagian vital / organ penting tubuh seperti jantung , ginjal juga system saraf melewati  system peredaran darah .

Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah Bakteri Corynebacterium diphtheria penyebab difter , yaitu :

 1 . Melakukan Vaksinasi dan pemberian antiserum

         Vaksinasi dilakukan untuk dapat memberikan kekabalan tubuh dari semenjak bayi untuk dapat menangkal bakteri penyebab Difteri yang mungkin menyerang suwakt-waktu  , vaksinasi merupakan metode penangulangan jangka panjang . Vaksinasi diindonesia dapat dilakukan dengan imunisasi DPT (Difteri , Pertusis , Tetanus ) dapat diberikan sebanyak lima kali semenjak bayi berusia 2 bulan . menurut “infoimunisasi” anak harus mendapat vaksinisasi DPT lima kali saat usia 2 bulan , 3 bulan , 4 bulan , 18 nulan dan usia 4-6 tahun .

        Anti serum didifiniskan sebagai sediaan yang berisi antibody atau antigen yang umumnya  berasal dari mikroorganisme yang dimodifikasi dan memiliki sifat dapat menyerang balik atau menangkap mikroorganisasi yang tidak diinginkan . Antiserum diberikan saat tubuh terpapar mikroorganisme penyebab difteri (Bakteri Corynebacterium diphtheria ) , pemberian Antiserum hanya dapat dilakukan ketika tubuh terpapar mikroorganisme yang bersipat pathogen bagi antibody tubuh artinya bahwa anti serum tidak dapat diberikan sebelum seseorang terkena mikroorganime pathogen .

          Dua metode pengobatan terhadap bakteri penyebab difteri ini hanya dapat dilakukan oleh tenaga ahli  kedokteran dengan bebrapa rangkaian uji lab , untuk mendeteksi sejauh mana tubuh terserang penyakit difteri  sehingga dapat dilakukan pengobatat tersystem .

 2. Menutup akses penularan Difteri (isolasi ketat)

        Bakteri Corynebacterium diphtheria Merupakan bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk tumbuh (aneorobik Fakulatif) . artinya bahwa setiap orang sewaktu-waktu dapat terserang difteri meski dalam kadar udara yang minim . karenanya sebisa mungkin seseorang dapat menutup gerak difteri dengan cara menjauhkan diri atau memisahkan diri dari ruang seseorang yang terkena difetri . terhirup , terpercik ludah penderita , tersentuh kontak luka pada kulit pasien terkena difteri merupakan jalur penularan difteri .

 3. Barang- Barang yang terkena efek difetri (isolasi ketat)

         Difteri adalah efek dari Bakteri Corynebacterium diphtheria , yang paling cepat menular . karenanya barang – barang yang diduga terpapar difteri atau yang digunakan pasien diefteri harus di seteril kan seperti ; pakaian , mainan dll.  jika merupakan barang sekali pakai alangkah baiknya jika langsung dibakar atau dikubur .

 4. banyak bed rest .

         Yaitu apabila anda mulai merasakan hal – hal yang baik pada kesehatan , maka kurangi aktivitas fisik dan  perbanyak istirahat sampai anda merasa benar- benar sehat .

 5. penambahan Suplemen atau vitamin

         Kekurangan atau ketidak cukupan terhadap asupan nutrisi tubuh akan memberikan indikasi tubuh berupa melemahnya fungsi tubuh , sehingga mempengaruhi ketahanan tubuh untuk melawan virus , bakteri atau pathogen bagi tubuh .

6 . Menjaga kebersihan

          Kebersihan adalah faktor paling penting untuk dijaga , terlebih terkait mengenai wabah penyakit . karena dari kondisi lingkungan merupakan ruang masuk bagi pathogen , virus atau bakteri hususnya yang menyebabkan difteri . Bakteri pada umunya atau khususnya penyebab difteri akan semakin kuat seiring kondisi lingkungan meliputi kebersihannya , kondisi cuaca dan musim .

 7 . Memperbanyak makan sayur – sayuran

          Makanan sehat adalah makanan yang mampu mencukupi kebutuhan tubuh . umunya makanan sehat adalah makanan yang langsung berasal dari alam dengan ciri tidak terdapat bahan-bahan tambahan zat kimia yang kurang baik bagi tubuh.

         Bebarapa makanan sehat yang dapat  memberikan asupan baik bagi tubuh terutama bagi penderita difetri adalah sayur dan buah – buahan berikut :

  • Brokoli
  • Alpukat
  • Bawang putih Dan lain – lain.

       Sayur atau buah- buhan tersebut selain dapat membantu melawan gejala difetri , juga dapat mempercepat regenerasi sel-sel tubuh yang telah mati dan menambah nutrisi bagi tubuh.

8. menghindari makanan – minuman dan kebiasaan buruk

          Makanan buruk tentunya memberikan dampak buruk juga bagi tubuh , makanan buruk yang dikamksdu adalah makanan yang bertolak belakang dengan perinsip kesehatan . sehingga dapat memberikan efek bagi tubuh berupa penurunan  ketahanan tubuh terhadap penyakit , melemahnya system organ dan bagian – bagian penting tubuh . makanan – minuman dan kebiasaan  yang dimaksud seperti Alkohol , Rokok dan lain-lain .

Refrensi ;

Detik , Infosehat ,wikipedia , Pixaby

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar