BERBAGAI ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK
ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK
1. Alat Ukur Listrik
Untuk
mengetahui besaran listrik DC maupun AC seperti tegangan, arus, resistansi, daya,
faktor kerja, dan frekuensi kita menggunakan alat ukur listrik. Awalnya dipakai
alat-alat ukur analog dengan penunjukan menggunakan jarum dan membaca dari
skala. Kini banyak dipakai alat ukur listrik digital yang praktis dan hasilnya
tinggal membaca
pada layar display (Gambar 1). Bahkan
dalam satu alat ukur listrik dapat digunakan untuk mengukur beberapa besaran, misalnya
tegangan AC dan DC, arus listrik DC dan AC, resistansi kita menyebutnya
Multimeter. Untuk
kebutuhan praktis tetap dipakai alat ukur tunggal, misalnya untuk mengukur tegangan
saja, atau daya listrik saja.
![]() |
multimeter |
Sampai
saat ini alat ukur analog masih tetap digunakan karena handal, ekonomis, dan praktis
(Gambar 8.2). Namun alat ukur digital makin luas dipakai, karena harganya makin terjangkau, praktis
dalam pemakaian, dan penunjukannya makin akurat dan presisi. Ada
beberapa istilah dan definisi pengukuran listrik yang harus dipahami,
diantaranya alat ukur, akurasi, presisi,
kepekaan, resolusi, dan kesalahan.
a.
Alat ukur, adalah perangkat untuk menentu kan nilai atau besaran dari
kuantitas atau variabel.
b.
Akurasi, kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari
variabel yang diukur.
c.
Presisi, hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran, atau
derajat untuk membedakan satu
pengukuran dengan lainnya.
d.
Kepekaan, ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan
input atau variabel yang
diukur.
e.
Resolusi, perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu ditanggapi
oleh alat ukur.
f.
Kesalahan, angka penyimpangan dari nilai sebenarnya variabel yang
diukur.
2. Sistem Satuan
Pada
awal perkembangan teknik pengukuran mengenal dua sistem satuan, yaitu sistem metrik (dipelopori Prancis
sejak 1795). Amerika Serikat dan Inggris juga menggunakan sistem metrik
untuk kepentingan internasional, tapi untuk kebutuhan lokal menggunakan sistem CGS
(centimeter-gram-second). Sejak tahun 1960 dikenalkan Sistem Internasional (SI
Unit) sebagai kesepakatan
internasional. Enam besaran yang dinyatakan dalam sistem SI, yaitu: (Silahkan unduh filnya untuk melihat postingan lengkap dengan tabel: lihat linknya di baris terakhir postingan ini)
Secara praktis besaran listrik yang sering digunakan adalah volt, amper, ohm, henry, dan sebagainya. Kini sistem SI sudah membuat daftar besaran, satuan dan simbol di bidang kelistrikan dan kemagnetan berlaku internasional.
Secara praktis besaran listrik yang sering digunakan adalah volt, amper, ohm, henry, dan sebagainya. Kini sistem SI sudah membuat daftar besaran, satuan dan simbol di bidang kelistrikan dan kemagnetan berlaku internasional.
3. Ukuran Standar Kelistrikan
Ukuran
standar dalam pengukuran sangat penting, karena sebagai acuan dalam peneraan alat
ukur yang diakui oleh komunitas internasional. Ada enam besaran yang
berhubungan dengan
kelistrikan yang dibuat sebagai standar, yaitu standar amper, resistansi,
tegangan, kapasitansi,
induktansi, kemagnetan, dan temperatur.
1.
Standar amper
Menurut
ketentuan Standar Internasional (SI) adalah arus konstan yang dialirkan pada dua konduktor dalam ruang hampa udara dengan jarak 1 meter, di
antara kedua penghantar menimbulkan gaya = 2 × 10-7 newton/m
panjang.
2.
Standar resistansi
Menurut
ketentuan SI adalah kawat alloy manganin resistansi 1Ω yang memiliki
tahanan listrik tinggi dan koefisien temperatur rendah, ditempatkan
dalam tabung terisolasi yang menjaga
dari perubahan temperatur atmosfer.
3.
Standar tegangan
ketentuan
SI adalah tabung gelas Weston mirip huruh H memiliki dua elektrode, tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung elektrode
negatip diisi elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan. Tegangan elektrode
Weston pada suhu 200C sebesar 1.01858 V.
4.
Standar Kapasitansi
Menurut
ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan standar tegangan
SI, dengan menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan diketahui resistansi
dan frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi
(farad).
5.
Standar Induktansi
Menurut
ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi dan standar kapasitansi,
dengan metode geometris, standar induktor akan diperoleh.
6.
Standart temperatur
Menurut ketentuan SI, diukur dengan derajat kelvin
besaran derajat kelvin didasarkan pada tiga titik acuan air saat kondisi menjadi
es, menjadi air dan saat air mendidih. Air menjadi es sama dengan 00 celsius =
273,160 kelvin, air mendidih 1000C.
7. Standar luminasi
cahaya menurut ketentuan SI,
4. Sistem Pengukuran
Ada dua sistem
pengukuran yaitu sistem analog dan sistem digital. Sistem analog berhubungan dengan
informasi dan data analog. Sinyal analog berbentuk fungsi kontinyu, misalnya penunjukan
temperatur dalam ditunjukkan oleh skala, penunjuk jarum pada skala meter, atau penunjukan
skala elektronik (Gambar 3a).
Sistem digital
berhubungan dengan informasi dan data digital. Penunjukan angka digital berupa angka diskret dan
pulsa diskontinyu berhubungan dengan waktu. Penunjukan display dari tegangan atau arus
dari meter digital berupa angka tanpa harus membaca dari skala meter. Sakelar
pemindah frekuensi pada pesawat HT juga merupakan angka digital dalam bentuk digital (Gambar 3b).
![]() |
Tampilan Analog dan digital |
==================================
Untuk lebih lengkap dan jelasnya silahkan unduh postingsn ini dalam format pdf:
BERBAGAI ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK
Untuk lebih lengkap dan jelasnya silahkan unduh postingsn ini dalam format pdf:
BERBAGAI ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK
Baca Juga Tentang: Alat Ukur Listrik Analog Dan Digital
//Anda baru saja telah membaca artikel tentang BERBAGAI ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK, jika ada yang keliru, tanggapan, kritik dan saran silahkan isi di kolom komentar.//
Post a Comment for "BERBAGAI ALAT UKUR DAN PENGUKURAN LISTRIK"